Diamma.com- Sadako Sasaki merupakan seorang gadis Jepang yang meninggal secara tidak wajar, dan menjadi arwah penasaran. Kurangnya literasi masyarakat zaman sekarang, terutama generasi muda membuat mereka menjadi salah paham mengenai sosok asal Negeri Sakura satu ini.
Padahal, faktanya Sadako Sasaki merupakan gadis cantik asli Jepang yang meninggal akibat radiasi bom atom yang dijatuhkan oleh Amerika. Bahkan pemerintah Jepang telah membangun patung Sadako Sasaki sebagai monumen, agar masyarakat Jepang dapat mengenang kejamnya peristiwa perang Asia Timur Raya atau disebut Perang Pasifik. Penasaran dengan sosok cantik asal Jepang ini? Simak berikut ini ya!
Semua berawal ketika Hiroshima dihadiahi oleh Amerika, bom atom. Saat itu, Jepang sedang dalam proses menciptakan senjata pamungkas, agar dapat memenangkan perlombaan senjata dengan Amerika yang telah menghentikan ekspor minyak dan besi bekas ke Jepang.
Bom yang dijatuhkan oleh Amerika telah membuat Sadako dan ibunya terlempar keluar rumah, karena efeknya yang begitu dahsyat. Ibunya segera mencari Sadako di sekitar tempat tinggalnya yang hancur untuk memastikan kondisi putrinya. Setelah ditemukan dan akhirnya Sadako lambat laun tumbuh menjadi gadis belia, seperti gadis Jepang pada umumnya.
Gadis cantik kelahiran tahun 1943 ini mengalami penyakit leukemia, sehingga harus dirawat di rumah sakit. Pada awalnya, ia muncul pembengkakan di leher belakang dan telinganya. Kemudian, muncul bercak dengan warna ungu disekujur kakinya. Setelah terpapar radiasi bom atom, Sadako Sasaki dinyatakan hidup paling lama sekitar setahun.
Melansir dari buku Sadako and the Thousand Papers Crane, ketika sedang sakit, sahabatnya yang bernama Chizuko Hamamoto menyarankan agar membuat bangau origami dari kertas emas sebanyak 1000 buah. Menurut legenda, melakukan hal tersebut bisa memberikan permintaan apapun yang akan dikabulkan oleh dewa.
Namun, Sadako Sasaki hanya mampu membuatnya sampai 644 buah dan akhirnya meninggal. Teman-temannya yang merasa iba membantunya membuatkannya sampai 1000 buah, lalu menguburkannya bersama jasad Sadako Sasaki. Tetapi, berbeda dengan versi yang dikeluarkan oleh Museum Monumen Perdamaian Hiroshima lantaran Sadako Sasaki berhasil membuatnya sampai 1000 buah bangau origami.
Penulis: Devan Aidan Grimaldi
Editor: Donny Alamsyah