Presiden Jokowi berbincang dengan Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin, di Istana Merdeka, Jakarta.
Foto: dokumentasi Sekretariat Kabinet

Diamma.com– Presiden Joko Widodo pada Jumat (5/2) mengatakan, Indonesia dan Malaysia sedang mengupayakan pertemuan khusus menteri luar negeri negara-negara Asia Tenggara untuk membahas kudeta di Myanmar.

Hal ini disampaikan langsung oleh Jokowi kala bertemu Tan Sri Muhyiddin Hassin Perdana Menteri Malaysia di Istana Merdeka.

“Sebagai satu keluarga (ASEAN), kami minta dua Menlu (Indonesia dan Malaysia) untuk berbicara dengan Chair of ASEAN,” kata Jokowi dalam keterangan pers yang ditayangkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Rasa prihatin dituturkan Jokowi akibat perkembangan politik di Myanmar. Pihak militer menuduh ada ketidakberesan dalam pemilihan umum November 2020, lalu yang dimenangkan Aung San Suu Kyi dan partainya secara telak.

“Kita prihatin dengan perkembangan politik di Myanmar dan kita berharap perbedaan politik itu dapat diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku dan untuk mewujudkan visi komunitas ASEAN,” ucap Jokowi.

Kudeta yang dilakukan oleh militer menyebabkan kondisi darurat dan militer Myanmar berencana akan mengadakan pemilihan umum baru. Namun, pertemuan semacam itu jarang terjadi dan mengatur pertemuan bisa menjadi tantangan, mengingat kebijakan ASEAN untuk tidak mencampuri masalah internal anggotanya (Myanmar) dan tanggapan mereka yang kontras terhadap kudeta militer.

Penulis: Nafis Arsaputra
Editor: Donny Alamsyah