Ilustrasi: Berthy Johnry

Diamma.com- Upaya pengadaan Fakultas Teknik sejak 2018 masih menemui kendala, antara lain kurangnya persiapan pengelola dan pelaksana. Sehingga berdampak pada Fakultas Teknik yang belum dapat dijalankan di UPDM (B) dengan maksimal.

Maka itu, Latif Bakry, selaku Dekan Fakultas Teknik mengajak untuk adanya dukungan dari seluruh fakultas dalam strategi mempromosikan Fakultas Teknik. “Dukungan dari semua fakultas dan civitas akademika bisa dibantu untuk mendorong Fakultas Teknik,” tuturnya.

Ia berharap kekosongan posisi di struktural bisa terisi, karena sampai saat ini Kepala Program Studi (Kaprodi) dari Fakultas Teknik Industri dan Teknik Pertambangan belum ada.

Karta, Humas dari PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru) menegaskan hingga saat ini ia juga menggencarkan sosialisasi terhadap siswa Sekolah Menengah Atas di Jakarta dengan cara SMS/Email Blast dan juga pengisian di Google Form.

Andriansyah, selaku Warek I bidang akademik menerka jika Fakultas Teknik tahun ini akan tetap berjalan, ia juga menyanggah bahwa tidak benar apabila Fakultas Teknik tidak berjalan tahun ini, predikat Moestopo sebagai universitas akan dicabut oleh Dikti (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi) dan turun menjadi sekolah tinggi.

Ia mengharapkan ada keselarasan untuk menjadikan Fakultas Teknik sebagai pelopor fakultas baru di UPDM (B).

Andriansyah mengatakan Kaprodi yang belum ada ini dikarenakan mahasiswanya juga belum ada dan belum bisa menentukan Kaprodinya, secara kurikulum juga sudah siap untuk Fakultas Teknik serta usulannya juga dari fakultas. “Jadi Kaprodi ini masih kosong karena mahasiswanya belum ada dan itu juga urusan dari Pak Dekan,” ujarnya.

Ke depannya Fakultas Teknik akan bekerja sama dengan unversitas lain terkait pengadaan fasilitas di fakultas tersebut untuk semenara.

Reporter: Nafis Arsaputra

Versi cetak artikel ini diterbitkan di WARTA Diamma edisi # 74 Maret 2020, dengan judul “Banyak Kendala, Fakultas Teknik Tersendat”