Kegiatan ospek mahasiswa baru sebelum kegiatan perkuliahan dimulai. Foto: moestopo.ac.id

Diamma.com – Program studi ekskursi atau yang biasa kita kenal dengan studi banding, merupakan acara pembelajaran dengan menggali informasi dari suatu tempat yang lebih maju.

Hal tersebut dilakukan dengan maksud dapat membawa hasil positif dan konkret, serta dapat diterapkan di tempat yang belum maju, tentunya setelah dilakukan proses pematangan rencana.

Seperti halnya yang dilakukan oleh mahasiswa FE UPDM (B) khususnya angkatan 2009-2010, dalam acara studi banding pada (23-29/01).

Baca: Tips Mengatur Waktu untuk Mahasiswa Aktif

Acara yang memakan waktu selama empat hari, dimanfaatkan untuk berkunjung ke beberapa tempat diantaranya, ke Univ. Udayana & BPK RI – Bali dan pabrik cokelat monggo & kedai digital Corp – Yogyakarta.

Acara ini bukanlah acara yang pertama kali diadakan, mengingat pada tahun 2011 telah dilaksanakan studi banding mahasiswa UPDM (B) ke kota Malang – Jawa Timur.

“Kegiatan, study banding untuk melengkapi mutu pembelajaran ekstra, intra, dan co-kurikuler. Mahasiswa tidak cukup hanya dengan membaca buku yang diajari dikelas,” jelas Sumarhadi selaku PJ. Dekan Fakultas Ekonomi UPDM (B)

“Selain itu, studi banding menjadi salah satu sarana, untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa akan pengetahuan dunia luar.” tambahnya.

Baca: Jurnalis Prita ajak Mahasiswa Buat Konten Positif

Banyak dampak dari acara studi banding, selain dapat menambah cakrawala berfikir masing-masing mahasiswa, studi banding sebagai penunjang penilaian akreditasi fakultas.

“Acara study ekskursinya seru, bisa lebih mengakrabkan diantara mahasiswa, selain itu juga ada benefitnya, kami berkunjung ke BPK RI di Bali dan Univ. Udayana, kami bisa mengcompare kegiatan mahasiswa disana dengan yang ada di dalam kampus,” tutur Chikita Nurul selaku panitia acara.

Selain Chika, Marlon salah satu peserta menaruh harapan setelah mengikuti acara ini. “Senang sekali bisa ikut acara ini, liburan sambil belajar. Saya jadi lebih tahu mengenai dunia usaha. Saya berharap acara ini bisa menjadi penunjang penilaian akreditasi, khususnya untuk Jurusan Manajemen.”

Baca: Hasil Karya Mahasiswa Jadi Daya Tarik di Fikom Festival 2018

Sebagai dosen pembimbing, Nirwan Mulyatno mengaku senang bisa mendampingi para mahasiswa dalam acara ini. “Perasaan saya senang, mahasiswanya bisa diatur, saat berkunjung ke Univ. Udayana – Bali, komitmennya serta antusiasme dari para peserta cukup tinggi,” tuturnya sambil tersenyum.

“Pengalaman yang luar biasa ketika saya mengikuti acara ini, karena dalam acara kemarin banyak pelajaran positif yang kami dapat, baik dari Universitas maupun dari perusahaan,” tukas Intan Dwi Permatasari selaku ketua acara.

Mahasiswi Akuntansi 2009 ini berharap, semoga next study ekskursi, para mahasiswa lebih antusias dan tetap mendapat dukungan penuh dari fakultas.

“Acara ini seharusnya merupakan program dari kegiatan akademik, karena saat ini belum ada program seperti itu, maka mahasiswa berinisiatif membuat acara sendiri, dan itu semua harus diberi dukungan. Istilahnya saya mempunyai hutang kepada anda, maka anda anggap lunas,” jelas Sumarhadi.

Baca: 3 Tips di Minggu Awal Kuliah untuk Mahasiswa Baru

Saat ditanya apakah lembaga di bawah naungan fakultas tidak libatkan dalam acara ini, Sumarhadi melanjutkan penjelasannya. “Jadi studi banding ini bukan merupakan program Senma atau BPM, melainkan kegiatan fakultas.”

“Ditanya peserta, pasti pesertanya adalah mahasiswa, bukan lembaga di bawah naungan fakultas. Tetapi mahasiswa anggota Senma/BPM boleh ikut, atas nama pribadinya, jika Fakultas meminta kepada lembaga untuk membantu, maka silahkan saja.” tukasnya.

Reporter: Frieska Maulidiyah
Editor: Tri Susanto Setiawan