Penjual mutiara keliling disekitar pantai Senggigi, Man(35)

Oleh Novriadji, Rionaldo / Foto : Novriadji

Diamma – Berlibur ke Lombok tidak lupa membawa oleh-oleh untuk para keluarga, kerabat dan pacar kurang berkesan rasanya. Maka dari itu bagi para wisatawan cobalah berkunjung ke Pasar Seni Senggigi, Lombok Barat.

Bahasa suku Sasak bilang Lombok itu berarti cabai, akan tetapi berbeda masyarakat Mataram menjulukinnya. Lombok artinya lurus, namun makna dari kehidupan di Lombok itu berarti berjalan dengan lurus ke arah yang baik dan benar.

Seperti itulah yang tertera di baju yang bertuliskan nama asal daerah dari Provinsi Nusa Tenggara Barat, di pasar seni itu sendiri menjual banyak beraneka ragam buah tangan mulai dari mutiara laut maupun tawar, pakaian, dan  pernak-pernik budaya khas Lombok.

Man (35), penjual mutiara keliling yang sudah dihiasi menjadi perhiasan ini telah menjualnya disekitar pantai Senggigi sejak tahun 1989. “Untuk mutiaranya kami ambil dari laut yang memiliki kekayaan mutiara, lalu kami terus menghiasinya agar tetap terlihat lebih menarik,” ucap pria warga Kp. Midang, Kec. Gunung Sari.

Ia juga menegaskan perbedaan mutiara tersebut, “Dari harga dan kualitas lebih bagus mutiara laut ketimbang mutiara tawar, sebab mutiara laut itu lebih susah mencarinya ketimbang tawar,” katanya. Setelah berhasil mendapatkan mutiara langsung dibikin oleh perajin di sana dan di buat motif yang berbeda.

Untuk harga mutiara laut sekitar 90 ribu-300 ribu, sedangkan mutiara tawar sekitar 25 ribu-150 ribu, para wisatawan yang sedang berkunjung kesana, terutama bagi yang menyukai butiran bulat yang berwarna putih berasal dari kerang ini berkenan membeli untuk kenangan-kenangan khas Lombok.