Diamma.com – 23 Juli kemarin, hari yang diperingati sebagai “Hari Anak Nasional” ramai dirayakan oleh komunitas-komunitas yang peduli dengan anak-anak di Indonesia. Lihat saja Komunitas Sahabat Anak dan Save Street Children yang merayakan hari anak dengan bermain dan menyiratkan nilai-nilai serta pendidikan yang mendidik bagi anak-anak yang kurang beruntung. Save Street Children misalnya yang menyelenggarakan acara “Main Yukk” . penggerak komunitas tersebut mengajak anak-anak jalanan dengan para sukarelawan untuk bermain dengan permainan tradisional yang mulai ditinggalkan oleh anak-anak
Kini, anak-anak Indonesia disuguhkan dengan film dan drama dewasa, (semacam drama Korea, mini cinema remaja Indonesia, dan sinetron-sinetron remaja serta film dewasa Indonesia lainnya), lagu-lagu dewasa (baik dari Korea, dengan aliran K-Pop-nya atau pun lagu-lagu dewasa lainnya yang berasal dari Indonesia dan luar negeri), serta permainan/game online yang kurang mengasah kreativitas dan kecerdasan anak. Lihat saja foto di atas, foto yang diambil pada hari anak nasional, yang menggambarkan anak-anak kecil sedang bermain game online.
Kini pun sudah sangat jarang sekali terdengar lagu-lagu yang khusus diperuntukkan bagi anak-anak, tidak seperti era 90-an, masih banyak artis cilik yang menyanyikan lagu-lagu anak seperti Chiquita Meidy, Tasya, Tina Toon, kini seakan tidak ada regenerasi artis-artis cilik yang menyanyikan lagu-lagu anak lagi. Artis-artis cilik yang ada sekarang kerap kali membawakan lagu-lagu dewasa disaat pentas dan rekaman.
Kegiatan mendongeng Cerita-cerita Fabel (cerita tentang hewan, semacam Si Kancil, Si Komo), Cerita Panji pun sudah jarang sekali dipentaskan. Seakan-akan lenyap, dan mulai ditinggalkan di jaman modern ini digantikan dengan segala sesuatu yang canggih dan berbau teknologi.
Modernitas dan kemajuan teknologi memang bagus dan kita butuhkan, tetapi lagu, film, dongeng dan permainan tradisional anak Indonesia pun penting dan harus dilestarikan. Permainan tradisional serta kegiatan-kegiatan lain seperti mendongeng pun penting dan dibutuhkan untuk meningkatkan kreativitas, kecerdasan dan imajinasi anak-anak Indonesia, penerus bangsa ini. Semoga di peringatan hari anak nasional ini, para penduduk (pemuda) Indonesia dapat tergugah dan mau mulai menggalakkan kembali lagu, film, dongeng dan permainan anak tradisional Indonesia.
Ditulis oleh Siti Wulandari [FISIP-Hubungan Internasional, 2009, Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama)]