Diamma.com- Helm merupakan salah satu bagian paling penting saat mengendarai motor. Helm bertujuan untuk melindungi kepala bila terjadi kecelakaan. Selain sebagai keamanan berkendara, sudah wajib bagi setiap pengendara untuk memperhatikan kondisinya.
Meskipun kondisi fisik sudah terawat dengan baik, ternyata helm tetap bisa kedaluwarsa lho. Pada dasarnya, helm juga barang produksi massal, sehingga material yang digunakan bakal punya waktu terbatas dalam kondisi prima.
(Baca Juga: Bersihkan Komponen Motor yang Berkarat Hanya dengan Baking Soda)
Menurut Irwan Bachroem, Dr.DR Helmet and Apparel Specialist dari DeRide, distributor resmi helm Nolan dan X-Lite di Indonesia, mengatakan bahwa kemampuan helm akan menurun baik karena usia maupun karena sudah pernah jatuh dari motor.
“Usia helm berkisar antara 4-5 tahun tergantung perawatan, jika perawatan dan penyimpanannya baik usia helm akan bertahan sampai 5 tahun, setelah 5 tahun sebaiknya sebaiknya sudah tidak dipergunakan, karena material pada bagian helm tidak dapat berfungsi maksimal melindungi benturan,” ujarnya dikutip kompas.com.
Helm yang sudah kedaluwarsa bisa dilihat dari kondisi fisik materialnya. Mulai dari bagian batok, Encapsulated Post Script (EPS) atau gabus sitetis, busa pipi, crownpad (busa di atas kepala), hingga visor.
“Di beberapa brand, cirinya dapat dilihat dari interior pada bagian busa sudah mulai rontok atau bagian EPS sudah mulai kelihatan berubah menjadi serbuk. Tapi ada juga beberapa brand yang tidak melihatkan ciri-ciri helm yang sudah kedaluwarsa,” ungkapnya.
(Baca Juga: 3 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Mengganti Ban Motor Ukuran Lebih Lebar)
Jika tanda-tanda tersebut tidak nampak, maka pemilik atau pengguna helm sendiri yang harus sadar akan kemampuan helmnya.
Namun, idealnya masa pakai helm bisa sampai 5 tahun jika dirawat dengan benar. Maka dari itu, ingat kapan membeli helm tersebut dan tanggal produksinya.
“Pada helm-helm bermerek, biasanya tertera tanggal-bulan-tahun produksi helm yang bisa dijadikan acuan waktu pemakaian. Untuk helm kedaluwarsa sudah tidak dapat diperbaharui, mungkin hanya bisa jadi koleksi,” tutupnya.
Penulis: Rafid Ahmad Fauzi
Editor: Rianty Danista