Diamma.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia telah menetapkan Gunung Padang yang terletak di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat sebagai situs nasional.
Menurut mitos yang beredar, dahulu Puncak Gunung Padang memiliki tiga tingkatan. Tingkat pertama ditempati oleh para budak-budak yang bekerja untuk sang raja, tingkat kedua ditempati oleh para atasan budak dengan kata lain adalah yang dipercaya raja. Dan untuk tingkat ketiga atau paling tinggi ditempati oleh sang raja, dimana pada tingkat tersebut kita bisa melihat ada bebatuan yang menyerupai singgasana raja.
Tempat yang baru ditetapkan sebagai situs nasional ini sudah banyak dikunjungi oleh masyarakat. Hanya dengan membayar tiket sebesar Rp 2.000 kalian bisa menikmati keindahan situs megalitikum tersebut. Jam operasional kunjungan pun dibuka mulai pukul 09.00-17.00 WIB. Namun, bagi kalian yang sampai disana lebih dari jam 17.00 tidak perlu khawatir, karena kalian masih bisa mendaki gunung tersebut. Perbedaannya adalah kalian perlu merogoh kocek sedikit lebih dalam yaitu sebesar Rp 50.000 untuk guide yang akan mendampingi sampai di puncak gunung.
Sebelum sampai di atas puncak, kita akan melewati ratusan anak tangga. Ada dua jalur yang bisa dilalui, pertama ada tangga yang alami terbentuk. Namun, tangga tersebut memiliki posisi sekitar 90 derajat. Kedua adalah tangga yang sengaja dibuat oleh pengelola agar para pengunjung lebih mudah untuk mendaki Gunung Padang.
Cahya Mutiara salah satu masyarakat yang pernah berkunjung ke Gunung Padang mengatakan bahwa pemandangan di puncak sangat indah dan tiket masuknya cukup terjangkau. “Tiket masuknya terjangkau, selain berlibur kita bisa belajar sejarah, udaranya pun sejuk,” ujarnya. Ketika sampai di atas puncak, kita akan menemui bebatuan besar yang memiliki beragam bentuk, mulai dari persegi panjang, persegi empat, dll.
Penasaran dengan tempat wisata ini? Kalian bisa datang langsung ke Gunung Padang untuk mengisi liburan akhir tahun . Selamat berlibur!
Reporter : Ledya Maulidina S / Foto : google
Editor : Rosa Febryanty Razak