Materi Bicara Baik di Ruang Digital. Foto: Fikom Moestopo

Diamma.com- Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Fakultas Ilmu Komunikasi sukses menyelenggarakan Kuliah Umum Akademik 2021/2022 pada Sabtu (15/1). Kegiatan ini dilaksanakan melalui Zoom Meeting dengan tema ‘Kreatif di Sosial Media dengan Konten Positif’.

Dr. Lintang Ratri Rahmiaji, S.Sos., M.Si selaku Dosen di Universitas Diponegoro dan Anggota Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi). Ia salah satu narasumber dalam acara tersebut yang membawakan tema “Bicara Baik di Ruang Digital”.

Japelidi sendiri merupakan komunitas pegiat literasi digital yang lahir tahun 2017 untuk melakukan beragam kegiatan, agar bisa meningkatkan kompetensi literasi digital masyarakat. Bagaimana caranya menggunakan internet dengan baik dan digunakan untuk hal yang penting.

Ruang digital memiliki manfaat lebih untuk membagikan ide, berdaya di ruang digital, dan menuangkan gagasan dalam skala yang lebih besar.

Namun sayangnya, dengan beragam manfaat ruang digital yang dimiliki, tidak sedikit dari kita yang belum memahami cara memanfaatkan ruang digital yang benar. Salah satunya, yaitu berbicara baik di ruang digital.

“Euforia tentang sekarang di ruang digital bisa ngapain aja, ngomong apa aja, boleh ngapain aja. Padahal di ruang digital ini sama saja ketika kita berbicara, berkomunikasi, dan berinteraksi di ruang nyata,” ungkap Lintang.

“Maka penting sekali ketika kita mencoba mengingat kembali apakah kita sudah bicara baik di ruang digital,” lanjutnya.

Melansir dari Hootsuite, bahwa sebanyak 270 juta penduduk Indonesia, 170 jutanya merupakan pengguna aktif media sosial. Hal tersebut menjelaskan bahwa kita sering berinteraksi, bertukar ide, dan gagasan di media sosial.

“Kalau misalnya yang kita tukar ide dan gagasan hanya hal-hal yang kosong atau cenderung negatif seperti bullying, hate speech, hoax akan sia-sia,” sebutnya.

Maka dari itu, dengan banyaknya pengguna media sosial di Indonesia ini diharapkan dapat digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat.

Lintang mengungkapkan berbagai cara untuk lebih beretika di ruang digital. Sebagai warga Indonesia, ia meminta masyarakat untuk kembali mengingat lima sila Pancasila yang merupakan ideologi pemersatu bangsa. Ia juga turut menekankan, agar tetap memperhatikan etika berkomunikasi yang baik di segala aktivitas dalam ruang digital.

“Sebetulnya nilai-nilai pancasila kalau kita pahami betul sebenarnya ada semua di ruang digital,” tutupnya.

Penulis: Rafid Ahmad Fauzi
Editor: Rianty Danista