Orang yang sedang jogging dengan menerapkan protokol kesehatan. Foto : Shutterstock

Diamma.com- Secara resmi Presiden Joko Widodo mengumumkan akan memberlakukan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3-20 Juli 2021 di Jawa dan Bali.

Gatot S. Dewa Broto selaku Sekretaris Kemenpora juga menegaskan selama PPKM Darurat diberlakukan, Gelora Bung Karno (GBK) akan ditutup sementara.

“Tadi pagi saya komunikasi dengan salah satu direksi (PPK GBK). Memang efek dari PPKM darurat itu (GBK) akan tutup sementara. Tapi tentang masalah pelatnas memang tidak berhenti, hanya saja prokesnya lebih ketat,” ucapnya.

(Baca Juga: Per Hari Ini Kasus Covid-19 Indonesia Tambah 27.233 Orang)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan angkat bicara mengenai PPKM Darurat dan melarang warganya berolahraga di tempat umum pada akhir pekan, Anies melarang segala bentuk jenis olahraga termasuk bersepeda.

“Sabtu-minggu masyarakat Jakarta biasa berolahraga. Silahkan meneruskan olahraga di kompleks, tapi tidak keluar. Baik yang bersepeda, baik yang lari, baik yang jalan. Jangan lakukan di jalan-jalan raya. Lakukan itu di rumah, di kompleks. Termasuk yang bersepeda. Kita akan melakukan penertiban. Kalau melanggar, diangkut bersama sepedanya,” katanya.

Menurut Pakar Kedokteran Olahraga UGM, Dr.dr. H. Zaenal Muttaqin Sofro sebenarnya ada banyak tips berolahraga di masa pandemi Covid-19.

“Pada prinsipnya ada dua jenis olahraga yakni neural exercise atau olahraga persarafan untuk menjaga kesehatan dan physical excercise atau olahraga fisik untuk menjaga kebugaran. Olahraga tersebut bisa dilakukan di rumah,” ungkapnya.

Beberapa tips olahraga saat PPKM Darurat di masa pandemi Covid-19 sebagai berikut:

1. Lakukan olahraga persarafan dengan pernafasan, vokalisasi dan postur

Olahraga persarafan dibagi tiga cara, yakni pernafasan, vokalisasi dan postur. Untuk olahraga pernafasan dilakukan dengan cara seperti senam tera dan yoga. Kemudian, vokalisasi bisa dilakukan dengan bernyanyi atau dengan membaca Al Qur’an. Sedangkan postur, bisa dengan melakukan senam taichi ataupun gerakan salat.

2. Lakukan olahraga fisik berkelanjutan dengan melibatkan otot besar

Zaenal menjelaskan bahwa frekuensi olahraga fisik yang baik dapat dilakukan 3-5 kali per minggu, dengan intensitas sedang, dalam waktu 30-45 menit. Adapun beberapa jenis olahraga yang direkomendasikan antara lain bersepeda statis, jalan cepat, jogging dan berenang di kolam rumah. Sebelum melakukan olahraga fisik, alangkah baiknya melakukan pemanasan dan diakhiri dengan pendinginan.

(Baca Juga: Tips Aman Bersepeda di Tengah Pandemi)

“Banyak physical exercise yang justru mengganggu kesehatan karena over training, maka harus benar-benar mengacu FITT principle yakni frequency, intensity, time, and type,” jelasnya.

3. Hidrasi cukup

Menjaga hidrasi agar tercukupi menjadi suatu hal yang penting saat berolahraga. Alangkah baiknya minum air putih 30 menit sebelum berolahraga, lalu minum kembali setelah 30 menit berolahraga. Hal ini, guna mengganti cairan yang hilang lewat keringat.

(Baca Juga: Manfaat Olahraga bagi Otak)

4. Hati-hati olahraga di luar ruangan

Ketika berolahraga di luar rumah, pastikan tubuh dalam keadaan fit. Tetap menjaga jarak aman dengan orang di sekitar. Selain itu, tetap gunakan masker dan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah olahraga. Olahraga tidak harus berkaitan dengan fisik, tapi bisa juga dilakukan dengan latihan pernafasan.

Penulis: Anggi Pavilda Ariestiawan
Editor: Donny Alamsyah