Flyer webinar Hima AP. Foto: Instagram.com/ @himaapmoestopo

Diamma.com- Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik (Hima AP) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) adakan seminar berbasis online dengan judul “Ancaman dan Tantangan Pelayanan Publik di Masa Pandemi” beberapa hari yang lalu.

Adapun pada seminar tersebut menghadirkan dua narasumber yaitu Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Turidi Susanto dan Dekan FISIP UPDM (B), Himsar Silaban.

Seminar yang berlangsung selama dua jam tersebut diawali dengan sesi pemaparan dari Dekan FISIP UPDM (B), Himsar Silaban mengenai “Manajemen Pelayanan Publik”.

Sebagai pembuka, ia mengatakan bahwa saat ini pelayanan publik telah berubah sejak terjadinya reformasi dan juga globalisasi yang mempengaruhi beberapa bidang, termasuk Administrasi Publik. Pasalnya hal tersebut membuat adanya pembaharuan manajemen dibeberapa sektor pemerintahan, seperti peningkatan kualitas SDM, reformasi kelembagaan atau institusi pemerintah, peningkatan pelayanan, dan otonomi daerah.

Selain itu, topik yang dibicarakan pada seminar tersebut juga meliputi administrator pemerintahan seperti gubernur, bupati, walikota, dan lainnya yang harus mengetahui bagaimana melakukan manajemen pelayanan publik dalam hal mengelola suatu institusi dan juga masyarakat dengan baik.

“Dia (Administrator Pemerintahan) harus tahu manajemen pelayanan publik, karena berbicara mengenai manajemen menyangkut ke perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian. Bahkan sekarang muncul evaluasi,” ucap Dekan FISIP.

Ia melanjutkan bahwa administrator publik harus merencanakan suatu hal yang berkaitan dengan pelayanan publik. Tak hanya itu, pada pemaparannya ia memberikan satu contoh terhadap perencanaan di suatu administrasi publik bahwa seorang administrator harus mampu mengelola dan mengatur kantor pelayanan publik dengan baik, seperti halnya pengisian jabatan, membentuk kerangka kerja, dan pengisian sarana dan prasarana.

“Anda harus bisa merencanakan itu dengan baik, karena Anda sebagai calon administrator publik. Setelah merencanakan, Anda harus mampu melaksanakan, sesudah itu juga harus mampu melakukan pengawasan,” tambahnya.

Membahas lebih jauh lagi, ia juga memaparkan mengenai profil kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan daya saing di abad 21 ini. Administrator publik harus mampu bersaing dengan negara lain dan terlebih saat ini adanya pandemi Covid-19 ditantang untuk bertahan di situasi seperti ini.

”Maka profil SDM ke depan diharapkan harus memiliki iman dan taqwa, ini lah yang menjadi harapan kita bersama. Industri 4.0 yang lebih mendewakan IQ namun ini lah yang kita dapat. Tidak adanya keseimbangan antara IQ dan SQ (Spiritual Quotient),” imbuhnya.

Selain itu, administrator publik harus memiliki kepribadian yang baik, kematangan emosional yang stabil, serta mengetahui mengenai visi etika berperilaku manusia. Hal itu untuk memberi kesan yang baik kepada publik sebagai seorang administrator publik.

Di era saat ini, administrator publik setidaknya diharuskan menguasai dua bahasa asing agar mampu bersaing dan bertahan di tengah gempuran persaingan industri yang ketat ini. Tak hanya itu, harus mampu memberikan pelayanan yang prima, bertanggung jawab terhadap lingkungan, dan tetap melakukan evaluasi pengembangan diri.

Penulis: Rahma Angraini
Editor: Donny Alamsyah