Pekerja melakukan bongkar muat Envirotainer berisi vaksin Covid-19 Sinovac tiba di Bandara Soekarno Hatta. Foto: ANTARA/ MUHAMMAD IQBAL

Diamma.com- Penantian seluruh masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam terkait halal atau tidaknya vaksin Covid-19 buatan Sinovac dari China akhirnya terjawab sudah.

Setelah menggelar rapat pleno secara tertutup di Hotel Sultan, Jakarta pada Jumat (8/1), Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat akhirnya menetapkan vaksin Covid-19 produksi Sinovac halal dan suci digunakan.

Meski sudah dinyatakan halal, namun fatwa ini belum final karena masih menunggu izin keamanan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Kemudian terkait dengan aspek kehalalan, setelah dilakukan diskusi yang cukup panjang dari hasil penjelasan dari tim auditor, maka komisi fatwa menyepakati bahwa vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Sinovac yang diajukan oleh Bio Farma hukumnya suci dan halal, ini yang terkait dengan aspek kehalalannya,” kata Ketua MUI Bidang Fatwa dan Urusan Halal, Asrorun Niam Sholeh, melalui akun YouTube TV MUI, Jumat (8/1).

“Akan tetapi terkait kebolehan penggunaannya, ini sangat terkait dengan keputusan mengenai aspek keamanan, kualitas, dan efficacy BPOM. Ini akan menunggu hasil final kethoyibannya. Fatwa utuhnya akan disampaikan setelah BPOM menyampaikan mengenai aspek keamanan untuk digunakan, apakah aman atau tidak, maka fatwa akan melihat,” lanjutnya.

(Baca Juga: Jokowi Menargetkan Program Vaksinasi Indonesia Selesai Kurang dari Setahun, Ini Tanggapan Menkes)

Melansir dari Detik.com, vaksinasi Covid-19 akan dimulai hari Rabu (13/1) secara serempak di 34 provinsi. Jokowi berpesan kepada masyarakat untuk tetap patuh akan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

(Baca Juga: INFOGRAFIS: Orang yang Tak Dibolehkan dan Diprioritaskan Vaksin Covid-19)

Untuk diketahui, sudah ada 3 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac dalam bentuk jadi yang tiba di Indonesia. Minggu depan, rencananya ada 15 juta bahan baku vaksin di Indonesia. Demikian dikatakan Presiden Jokowi saat menyerahkan sertifikat tanah. Dari 3 juta dosis vaksin ini, 700 ribu di antaranya sudah dikirim ke berbagai daerah.

“Dua hari lalu telah kita kirim vaksin ke 34 provinsi tahapan pertama baru dikirim 700 ribu ke daerah-daerah. Tapi stok kita akan ada 3 juta baru dikirim ke daerah 700 ribu. Nanti akan dikirim lagi berikutnya akan dikirim lagi berikutnya, insyaallah minggu depan juga akan ada datang lagi 15 juta vaksin dalam bentuk baku bahan baku, bulk, yang akan diproduksi oleh Bio Farma,” ujar Jokowi, yang disiarkan saluran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (5/1).

Penulis Donny Alamsyah
Editor: Rianty Danista