Diamma.com- Tekanan darah tinggi atau hipertensi kerap kali disebut sebagai silent killer jika tidak ditangani dengan baik, karena penyakit ini sering kali tidak menunjukkan gejala hipertensi yang pada kenyataannya banyak orang yang mengalami tanpa disadari.
Banyak faktor seseorang menderita hipertensi, selain karena faktor genetik, salah satunya juga tidak lepas dari gaya hidup yang tidak sehat seperti makan makanan yang tinggi akan kadar garam, makanan yang mengandung banyak kolesterol, dan lain-lain. Tak hanya itu, hipertensi juga dapat disebabkan dari mengonsumsi obat-obatan seperti steroid, obat anti nyeri, dan anti depresan.
Jika penyakit tersebut dibiarkan begitu saja, bisa menyebabkan kerusakan yang lebih besar pada jaringan dan organ tubuh. Adapun beberapa makanan ataupun minuman berikut yang dapat menyebabkan hipertensi jika dikonsumsi berlebihan.
Yuk disimak agar lebih hati-hati dalam mengonsumsi sesuatu.
1. Kafein
Kafein banyak terdapat pada minuman kopi, minuman berenergi, alkohol, dan lain-lain yang merupakan stimulan yang membuat Anda tetap terjaga lebih lama. Namun sama seperti stimulan lainnya, kafein juga bisa menaikkan sementara tekanan darah.
2. Junk Food
Merupakan salah satu makanan yang memiliki kandungan tinggi akan garam, gula, serta zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar. Menurut American Heart Association (AHA), satu sendok teh garam meja mengandung 2.300 mg sodium yang mana penderita hipertensi tidak boleh mengonsumsi sodium melebihi takaran tersebut dan hanya boleh mengonsumsi sodium sehari-hari 1.500 mg saja.
Kalau ingin membeli makanan junkfood, sebaiknya pilih makanan yang seimbang dan baik bagi tubuh seperti yang rendah sodium atau tidak mengandung bahan berlebihan lainnya.
- Bumbu-bumbu yang Ada di Dapur
Bumbu-bumbu seperti kecap, msg, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium. Makanan yang terlalu banyak mengandung garam dapat merusak pembuluh darah dan arteri dalam jantung sehingga bisa meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung. Namun, apabila masih dikonsumsi dalam batas wajar, hal itu tidak menjadi masalah.
Penulis: Anindita Safira
Editor: Rahma Angraini