Ilustrasi: Berthy Johnry/Diamma.com

Diamma.com- Pada konferensi pers tanggal 20 November 2020 lalu, Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, memperbolehkan melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka mulai Januari mendatang.

Terkait hal tersebut, UPDM (B) yang diwakili Andriansyah, Wakil Rektor 1 bidang Akademik, menjelaskan kesiapan kampus terkait pemberlakuan offline. “Kami menunggu instruksi dari Pemerintah Daerah. Jakarta masih masuk ke dalam zona merah, sehingga sampai saat ini perkuliahan masih dilakukan secara daring,” jelasnya.

Andriansyah menambahkan, jika nanti diadakan kuliah offline, maka UPDM (B) akan memberlakukan sistem yang berbeda dari kuliah biasanya. “Tapi kita lihat nanti kalau Januari mendatang Jakarta sudah berubah jadi daerah zona hijau, mungkin kita akan berlakukan perkuliahan tatap muka. Namun, tidak 100% persen tatap muka, mengingat keterbatasan ruangan kelas karena duduk harus berjarak 1.5 meter,” jelas Andriansyah.

Walaupun kegiatan perkuliahan tatap muka belum dapat dipastikan, Fitri Ayu Lestari, mahasiswa Fikom 2017 menyambut baik jika kampus memberlakukan kuliah offline. “Meringankan mahasiswanya, terlebih bagi mahasiswa semester akhir. Online susah komunikasi sama dosen untuk keperluan bimbingan. Jika kuliah offline jadi lebih efektif bertemu pembimbing,” ujarnya.

Selain itu, Jessica Natasha, mahasiswa Fikom 2017, mencemaskan apabila diadakan perkuliahan tatap muka kembali.

“Dilihat dari situasi seperti sekarang ini, tetap mengkhawatirkan apabila melakukan kuliah seperti biasa. Kita gak pernah tau di mana virus itu berada. Apabila memang keadaan tetap tidak memungkinkan, lebih baik jangan kuliah offline. Sebab kesehatan dan keselamatan bersama lebih penting,” cemasnya.

Penulis: Risthi Amelia Sary

Versi cetak artikel ini diterbitkan di WARTA Diamma edisi # 78 November 2020, dengan judul “Bicara Kemungkinan Kuliah Offline”