Ilustrasi peradangan pada amandel. Foto : id-id.facebook.com

Diamma.com– Radang amandel atau tonsillitis merupakan suatu gejala pembengkakan dua bantalan jaringan pada tenggorokan yang terjadi akibat adanya infeksi virus atau infeksi bakteri Streptrococcus. Jika peradangan amandel menyerang, sistem kekebalan tubuh pun akan menurun karena fungsi dari dua kelenjar itu sendiri untuk mencegah infeksi pada tubuh manusia.

Penanganan radang amandel identik dengan operasi. Namun, siapa sangka bahwa ada beberapa cara mudah yang dapat kamu lakukan di rumah untuk mengobatinya. Berikut cara yang dapat dilakukan dengan mudah untuk mengatasi peradangan amandel:

  • Berkumur Air Garam

Tuang satu sendok teh garam ke dalam gelas berisi air hangat, lalu aduk hingga larut. Jika sudah larut,  kumur air garam dengan kepala sedikit mengangkat ke atas selama beberapa detik lalu buang. Lakukan secara berulang untuk meredakan sakit yang berlebih.

  • Minum Air Campuran Jeruk Nipis

Jeruk nipis mengandung vitamin C, sehingga memiliki sifat antivirus, antibakteri, dan anti inflamasi di dalamnya. Caranya cukup mudah, campurkan perasan jeruk nipis ke dalam segelas air hangat, lalu tambahan satu sendok madu dan sedikit garam, aduk hingga tercampur. Air campuran jeruk nipis pun siap diminum.

  • Cuka Apel

Caranya dengan mencampurkan 1 sdm larutan cuka apel ke dalam air hangat, bisa juga ditambahkan sedikit madu untuk menetralisir rasa kecut dari cuka apel. Lalu setelah tercampur, gunakan air untuk dikumur-kumur dalam beberapa detik lalu telan. Lakukan secara berulang.

  • Mengonsumsi Obat Pereda Nyeri

Biasanya radang amandel akan berlangsung selama 3-4 hari. Langkah awal yang mudah untuk menghilangkan nyeri sakit pada peradangan tersebut adalah dengan mengonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol. Perhatikan dosis mengenai penggunaan obat tersebut.

Cara di atas merupakan langkah dini yang dapat dicoba untuk mengatasi peradangan amandel. Namun, jika tidak membaik juga atau bahkan sakitnya kian menyerang ke bagian organ lainnya, segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.

Penulis: Wiji Adinda Putri
Editor: Indira Difa Maharani