Perpustakaan UPDM (B) terkunci selama diadakannya stock opname pada Agustus 2019. Foto: Diamma.com/Faradina Fauztika

Diamma.com – Untuk pertama kalinya, perpustakaan UPDM (B) menjalani stock opname, yaitu kegiatan penghitungan secara fisik atas persediaan barang yang ada.

Yudhi, kepala bagian perpustakaan menjelaskan diadakannya stock opname untuk dapat mengetahui jumlah buku yang tersedia dan sesuai dengan data yang ada, mengingat banyaknya buku yang tidak sesuai dengan jumlah yang sudah didata.

“Mendata ulang koleksi yang ada di sini (Perpustakaan) dan kita juga bisa mengetahui buku yang rusak atau yang hilang. Kita hanya mencocokkan dan melihat serta mendata buku pinjaman, terus mendata lagi buku-buku yang ada di rak yang rusak berapa,” ungkapnya.

Setelah selesai proses stock opname, mahasiswa dan dosen sudah siap mengakses sistem baru dalam peminjaman atau pencarian buku. Diharapkan sistem baru ini sudah bisa dioperasikan September mendatang.

Sebelumnya, hal terkait telah diusulkan sejak tiga tahun lalu, namun baru kali ini terealisasikan. Dosen-dosen juga pernah diminta untuk mengusulkan tentang buku-buku yang dibutuhkan, sayangnya tidak ada respon.

“Hanya FEB saja yang memberikan respon. Padahal ini juga bertujuan memudahkan mahasiswa mencari buku yang disuruh beli oleh dosen terkait,” ungkap Yudhi.

Leony, mahasiswa FIKOM 2017 merasa tidak ada masalah dengan stock opname ini. Ia berharap stock opname ini dapat membuatnya lebih mudah untuk mencari buku di perpustakaan.

“Kalau gue sih suka yang instant-instant ya, jadi tidak masalah selama nanti setelah stock opname bakal lebih mudah lagi. Soalnya, malas juga nyari buku satu-satu,” ujarnya.

Reporter: Nafis Arsaputra

Versi cetak artikel ini terbit di WARTA Diamma edisi #69 Agustus 2019, dengan judul “Pertama Kalinya, Perpustakaan UPDM (B) Adakan Stock Opname”