Foto: Diamma.com/Rafly Andry

Diamma.com- Mendapatkan IPK yang kecil adalah mimpi buruk bagi setiap mahasiswa. Bagaimana tidak, IPK merupakan salah satu penentu masa depan seseorang ketika sudah lulus nanti.

Namun, rupanya faktor penyebab dari buruknya IPK yang diperoleh oleh seorang mahasiswa tidak hanya dari dirinya sendiri. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi bagus dan jeleknya IPK.

“Banyak faktor sih sebenarnya. Bisa dari mahasiswa itu sendiri, atau dari sistem mengajar yang diterapkan oleh masing-masing dosen. Jadi, tergantung dimana kita lihat persoalannya. Kalau ternyata mahasiswanya yang kurang aktif, itu juga menjadi masalah untuk dia,” ujar Molan Augus Siahaan selaku Dosen Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

Selain itu, ia juga mengungkapkan kalau banyak dosen yang tidak peka dengan perbedaan tiap mahasiswa saat menerima proses pembelajaran.

“Ada juga yang memang proses mengajarnya kurang begitu kena sehingga ini lah yang perlu dikaji ulang sehingga proses belajar sesuai dengan mahasiswa,” lanjutnya.

Ia juga mengatakan bahwa persentase mahasiswa yang mendapat IPK jelek bisa mencerminkan siapa yang lebih berpengaruh. Jika dalam satu kelas banyak yang mendapatkan IPK jelek, bisa jadi memang ada kesalahan pada kegiatan belajar mengajarnya. Tetapi jika hanya satu atau dua mahasiswa, itu salah mahasiswanya sendiri.

Namun, tak selamanya dosen yang berperan besar dalam penilaian tiap mahasiswa. Seperti yang dikatakan oleh Muhammad Hakim selaku Mahasiswa UPDM (B). Ia berpendapat bahwa mahasiswa sendiri lah yang membuat IPK nya hancur.

“Terkadang dengerin dosen aja males. Kita nya sendiri yang bikin nilai kita jadi jelek gitu,” ujarnya.

Reporter: Rafly Andry

Versi cetak artikel ini terbit di WARTA Diamma edisi #55 Jul 2018, dengan judul “Indeks Prestasi Kumulatif Jelek, Salah Mahasiswa atau Dosen?”.