Diamma.com – Berubahnya sistem penilaian UPDM(B) bagi program Sarjana (S-1), Program Profesi, dan Program Magister (S-2), mengundang berbagai reaksi dari mahasiswa. Kurangnya sosialisasi dari pihak kampus, dinilai menjadi penyebab yang sangat disayangkan oleh para mahasiswa baik dari kampus I Hanglekir maupun kampus II Bintaro.
Mahasiswi Fikom angkatan 2016, Vania Annisa, mengaku kesal dengan perubahan sistem penilaian tersebut. Dia mengatakan dirinya merasa terbebani, karena kemungkinan untuk mendapatkan nilai besar menjadi jauh lebih sulit. Ia memprediksi, (sistem penilaian) ini diterapkan oleh kampus agar lulusan Moestopo jadi lebih siap di dunia kerja nanti. Selain itu, mahasiswa yang masih duduk di semester 3 ini merasa jadi lebih semangat untuk mengejar nilai lebih tinggi.
Khirana Pratiwi, menegaskan bahwa kampus seharusnya melakukan sosialisasi terlebih dahulu pada mahasiswa. “Harusnya sebelum itu, diberi sosialisasi dulu ke mahasiswa biar mahasiswa tidak bingung. Alangkah baiknya, perubahan ini diberitahu sejak awal semester supaya kita (mahasiswa) bisa menargetkan nilai untuk semester ini,” tegas Khirana.
“Contohnya gini, gue dulu dapet 78 aja udah senang karena nilainya sudah A. Tapi sekarang apa? Berarti hanya B+ dong! Kaget sih. Jadi takut aja kalo IP semester ini jadi turun karena perubahan skala nilai,” lanjut Khirana kepada Diamma.
Saat ditanyakan mengenai perubahan nilai, beberapa dari pihak kampus enggan untuk memberikan keterangan. Pihak kampus selalu punya cara untuk menghindar
“Itu bukan kebijakan saya,” tutur salah seorang pria dari pihak kampus yang berbadan tegap dan tidak ingin diketahui identitasnya.
Reporter : Adhyasta Dirgantara
Versi cetak artikel ini terbit di WARTA Diamma edisi #47 Des 2017, dengan judul ” Perubahan Sistem Penilaian Kejutkan Mahasiswa UPDMB”.