Diamma.com – Sejumlah empat orang anggota TNI Angkatan Darat tewas dan delapan orang anggota lainnya terluka akibat kecelakaan dalam latihan tembak yang terjadi saat latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Natuna, Kepulauan Riau (17/5/17).
“Itu benar telah terjadi kecelakaan. Korban ada 12 orang, yang meninggal empat dan yang luka-luka ada 8 orang,” ujar Alfret Denny Tuejeh, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat.
Insiden ini terjadi pada siang pukul 11.30 WIB. Alfret menyatakan, penyebab tewas dan lukanya sejumlah prajurit TNI AD pada saat dilakukan latihan menembak meriam.
“Penyebabnya di meriam itu ada pembatas kan, meriam itu kan bisa putar ya. Nah, itu pembatasnya tidak berfungsi. Karena pembatasnya tidak berfungsi, sehingga terjadi kecelakaan itu,” ujar Alfret.
Menurut dia, penyebab pasti sedang diselidiki. Sudah ada tim dari Polisi Militer Angkatan Darat (POM AD) setempat yang sedang menginvestigasi.
“Untuk lebih jelasnya kami sedang dilaksanakan investigasi dari Polisi Militer setempat,” ujar Alfret.
Para korban meninggal telah dibawa ke rumah duka masing-masing. Sedangkan korban luka dievakuasi ke rumah sakit terdekat.
Soal bantuan untuk korban kejadian ini, Alfret mengatakan TNI sudah memiliki prosedurnya.
“Kami sudah ada aturan, ketentuan, dan prosedurnya. Itu semua sudah diatur kalau terjadi seperti itu sudah ada yang mengurus,” ujar Alfret.
Latihan PPRC ini merupakan latihan gladi ke dua. Acara puncak rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 9 Juni 2017 mendatang. Latihan ini disebut gabungan tiga matra dari Angkatan Darat, Laut dan Udara.
Penulis : siti nurmayani putri / foto: tempo.com
Editor : Noviani
(dilansir dari beberapa sumber)