Penyakit psikologis ini disebut Pedofilia. Pedofilia adalah gangguan kejiwaan ini bersifat seksual dan dialami oleh orang berusia 16 tahun keatas, dimana orang tersebut memiliki rasa tertarik yang lebih terhadap anak-anak. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi pedofil, diantaranya adalah pernah menjadi korban pedofil dan tidak memiliki kemampuan untuk memiliki partner atau untuk melakukan hubungan interpersonal dengan orang-orang dewasa.
Menanggapi maraknya kasus tersebut, Adib Setiawan selaku Psikolog mengatakan perlu adanya kesadaran dari pemerintah dalam menangani kasus pedofil yang terjadi, “belum disediakannya tenaga-tenaga psikolog seperti di puskesmas. Tidak semua rumah sakit juga ada tenaga psikolognya. Jadi memang butuh dorongan dari pemerintah untuk membuat kebijakan sehingga mereka (pedofil-RED) bisa tertangani,” ujarnya.
Lelaki yang ditemui di tempat prakteknya di kawasan Bintaro ini juga menambahkan perlu adanya peran orang tua untuk mendengarkan keluhan anak, “seringkali orang tua kurang perhatian terhadap anak. Orang tua juga seringkali menyakiti anak, seperti memukul atau memarahi anak, dan anak juga tidak terbiasa dengan aturan. Hal itu bisa menjadi penyebab anak itu menjadi lemah kepribadiannya. Akhirnya anak tidak bisa membedakan orang baik dan mana yang enggak,” tambahnya.
Berkaca dari kejadian tersebut, berikut tips dari Adib untuk orang tua agar anak terhidar dari pelaku pedofil:
- Waspada terhadap orang yang berpura-pura baik terhadap anak. Orang tua patut curiga jika ada seseorang yang memberikan mainan, makanan, atau lainnya kepada anak.
- Berusaha mencari tahu orang yang bergaul dan berada disekitar anak.
- Jangan menitipkan anak ke orang yang tidak percaya. Sebaiknya orang tua jangan menitipkan anak kepada orang yang bukan keluarga, termasuk pengasuh. Pelaku pedofil terkadang berpura-pura menjadi pengasuh untuk mencari mangsa.
- Jangan mudah percaya pada orang lain. Maksudnya ialah anak harus diajarkan orang tuanya bagaimana memilah baik dan buruk sedari dini.
Reporter : Mutiara C. Utha / Foto : Google.com
Editor : Zeldjian Poetera Athallah
