Diamma.com – Orientasi memang agenda rutin yang dilakukan oleh semua fakultas Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama). Namun sikap kelembagaan yang merasa bahwa institusi akan mengurangi peran lembaga, disinyalir akan menjadi dilema tersendiri antara mahasiswa dan pihak fakultas.
Andriansyah selaku Wakil Rektor III mengaku, bahwa dirinya tidak mengetahui alasan apa mahasiswa menolak institusi dalam pelaksanaan Orientasi. Menurutnya, ada yang bilang bahwa porsi acaranya banyak dikuasai militer.
Meski begitu, mantan Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ini mengatakan, jika memang porsi acara banyak dikuasai oleh instansi, contohnya militer selama ini. Nantinya bisa dilakukan kompromi dan dibicarakan baiknya bagaimana, “mari kita diskusikan, apa si yang tidak bisa diselesaikan,” katanya
Selain itu, Andri yang baru meraih gelar Doctor di Universitas Padjajaran ini juga mengakui bahwa jika mengadakan Orientasi di institusi seperti militer, untuk keamanan akan terjamin. “Lagian kita nginepnya kan juga tertutup dibandingkan dengan ditenda,” katanya
Sebelumnya pada serah terima jabatan Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada Senin (02/07/2012) lalu. Dalam pidatonya, Rian selaku ketua mengungkapkan bahwa dirinya mempunyai tujuan untuk menolak institusi militer pada Orienstasi 2012 nanti.
Sementara itu, pada tahun 2011 lalu. Terjadi perbedaan di empat fakultas saat penyelengaraan Orientasi. Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik menyelenggaran Orisntasi di institusi Marinir Cilandak Timur, Jakarta Selatan. Sedangkan, Fakultas Ilmu Komunikasi dan Fakultas Ekonomi menyelenggarakan Orientasi secara mandiri tanpa adanya institusi dalam pelaksanaannya.
Reporter: Tri Susanto Setiawan / Fotografer: Tri Susanto Setiawan
Editor: Frieska Maulidiyah