Oleh Gusti Deska, Dewanda, Rionaldo / Foto: Gusti Deska
Diamma – Tepatnya 25 Maret 2011 pukul 16.05 WIB, Seminar Carpe Diem dilaksanakan di Lab. Humas Kampus Merah Putih. Tema yang diangkat kali ini ialah Carpe Diem. Carpe Diem itu sendiri adalah bahasa Latin. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, yaitu ‘raihlah hari ini’.
“Kita berpikir kalau setiap momen mempunyai arti khusus bagi seseorang. Jadi kalau dilewati begitu aja, ya sayang banget,” ujar Novianti Sisilia selaku Ketua Pameran Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA) 2011.
Novi juga menambahkan makna dari tema besar ini ialah kita harus benar-benar berpikir bahwa waktu yang sekarang ini adalah waktu yang perlu digunakan dengan sebaik mungkin. Materi pada seminar kali ini ialah multimedia jurnalisme. Perkembangan multimedia jurnalisme sangat signifikan, mengingat era semakin mengglobal saat ini. Multimedia jurnalisme itu sendiri mencakup fotografi yang dikemas dalam sebuah video dan audio sehingga menjadikannya sebuah bentuk multimedia.
Disamping itu pula, para peserta workshop kali ini bebas. Ada mahasiswa, anak arsitektur, ibu rumah tangga, dan siswa SMA. Panitia terdiri dari 32 orang. Yang terbagi dalam dua kelas yang berbeda, yaitu kelas dasar sebanyak 15 orang dan kelas jurnal sebanyak 17 orang. Mereka menjalani kelas selama enam bulan. Dan sepenuhnya belajar, setelah itu belajar menyiapkan pameran.
Untuk peserta seminar terbuka bagi siapa saja. Kapasitas 50 orang, tetapi yang hadir pada seminar kali ini sebanyak 47 orang. Panitia seminar berasal dari angkatan 16 GFJA yang berlokasi di daerah Pasar Baru. Untuk panitia workshop itu sendiri bekerja sama dengan Telefikom Moestopo, salah satu WKM (Wadah Kegiatan Mahasiswa) sebagai fasilitator pada seminar kali ini.
“Kesulitan workshop ini cuma pengetahuan tentang foto jurnalistiknya masih kurang,” ujar Riki selaku penanggung jawab GFJA ini. Riki juga menambahkan untuk harapan ke depan pada workshop kali ini, yakni membuat percaya diri peserta terhadap fotonya sendiri. Disamping itu pula, Novi mengajak anak-anak muda untuk ikut kegiatan fotografi dan meluangkan waktu mereka untuk fotografi.
“Workshop ini sangat memberi gambaran tentang bagaimana foto jurnalistik. Karena yang saya tahu, foto jurnalistik hanya foto momen yang dimuat di sebuah artikel berita. Tapi ternyata, bagaimana cara membuat dan penyampaian apa maksud dari foto tersebut, dapat dengan berbagai cara. Salah satunya dengan melakukan pendekatan dengan objek foto dalam beberapa hari,” ujar Vicky Prihartiwi salah satu peserta seminar workshop GFJA.