Oleh Novriadji, Hikmah Rani / Foto : Novriadji
Diamma – Mengunjungi Lombok tanpa melihat keindahan tiga pulau terpencil yang berada di bagian Utara Lombok ibarat memakan buah tanpa ada rasanya. Pulau Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan tempat wisata yang dilirik oleh wisatawan karena memiliki kekayaan alam tersendiri yang berbeda.
Keindahan dan kekayaan dari Tuhan harus kita nikmati dan mensyukuri, sebagai mahluk ciptaan-Nya yang paling sempurna harus menjaga serta melestarikan alam itu sendiri. Pulau yang berbentuk persegi ini dapat memanjakan mata akan keindahan laut yang bening, sekaligus bisa melihat ikan-ikan dan hewan laut lainnya di permukaan laut.
Dari ketiga pulau itu sendiri tidak ada kendaraan bermotor kecuali kapal boat untuk akses menyebrang antar pulau, bahkan tak satu mobil maupun sepeda motor yang melintasi pulau tersebut. Disana hanya ada sepeda dan kuda memakai gerobak tempat duduk atau orang asli Lombok sebut cidomo.
Jika hendak ingin berlibur ke tiga pulau ini. Kita hanya perlu pergi ke pelabuhan Bangsal, harus menyebrang menggunakan kapal boat untuk sampai kesana. Namun dalam perjalanan pertama yang anda lihat adalah pulau Gili Air yang memiliki kekayaan akan mutiara laut, masyarakat disana mayoritas mencari mutiara yang terdapat didalam kerang.
Kemudian pulau kedua dari sana terlihat Gili Meno memiliki kekayaan Air tawarnya yang sangat bersih kebanyakan masyarakat disana memanfaatkannya di jadikan untuk mandi. Dan terakhir, melihat pulau ketiga agak lebih luas dari pulau lainnya. Gili Trawangan merupakan tempat yang indah akan pemandangan pantainya, melihat ikan-ikan di laut yang sangat eksotis serta batu karang alami baik untuk memancing, dan melihat matahari tenggelam pada sore hari yang membuat mata menjadi berkilau melihat keindahannya.
Untuk Gili Trawangan sendiri terlihat banyak kunjungan wisatawan baik asing maupun lokal berlibur ke pulau ini, terutama wisatawan asing yang berlibur ke tempat ini. Disana banyak penginapan-penginapan dan tempat hiburan seperti bar, club, kafe, restoran yang terletak di pinggir pantai.
Untuk masyarakat disana kebanyakan mereka bukan asli Gili melainkan dari Senggigi dan Mataram untuk mencari nafkah disini. Bahkan Warga Asing pun ada yang memilih tetap tinggal di pulau terpencil itu.
Namun jika anda berkunjung ke pulau itu dan di tegur oleh penduduk asli sana sebaik menjawab dan menghargainnya, karena wisatawan datang berlibur, ke tempat yang baru dikunjunginya dan bukan tempat asalnya. Apabila kita menjawab sapaan warga disana, ia akan menyambut anda dengan senang hati, bahkan dilayani selayaknya raja.