Ketika diri ini mengagumi seseorang, ketika diri ini penuh dengan cinta.
Namun tak tahu cara untuk ungkapkan rasa itu, rasa yang begitu sangat menyiksa.
Tak pernah bisa bibir ini bergerak untuk mengatakan rasa sayang dan cinta yang ada dalam dada.
Tak tahu harus berbuat apa untuk menyampaikan rasa cinta, rindu, sayangku padanya.
Tak berani pula untuk memulai mendekat, banyak cara yang sempat terlintas di pikiran ini,
namun ketika melihat kedalam sanubari, diri ini menyadari bahwa
Aku bukanlah seorang penyanyi bersuara emas, yang bisa melumpuhkan puluhan wanita dalam setiap nada,
Aku juga bukan seorang pencipta lagu, yang dapat menyihir para wanita dengan rangkain kata-kata romantis di setiap syair lagunya.
Diri ini juga bukanlah seorang pujangga, yang dapat merangkai kata romantis ini dengan indah,
Apalagi seorang penyair, Aku tak mampu menguntai kata menjadi sebuah puisi cinta yang indah dan memabukkan.
Aku hanyalah manusia biasa, dan bukanlah seorang pemain teater yang bisa memikat wanita dengan karisma dan akting yang dimilikinya,
Aku ini bukanlah manusia romantis yang puitis, hanya seorang lelaki yang pesimis dengan cintanya yang peluangnya makin tipis.
Aku bukanlah seorang penyair, hanya seorang manusia biasa aku bukanlah W.S Rendra, Chairul Anwar apalagi Kahlil Gibran yang mampu membuat syair indah yang penuh makna.
Tulisan ini bukanlah sebuah puisi atau sajak, bukan pula sebuah syair lagu, bukan karya dari seorang pujangga pula,
goresan ini hanyalah sebuah curahan hati tanpa makna dari seorang anak manusia.
Oleh: Bagus Prayogo.