Oleh Fadhiz Abiie / Foto: Fadhiz Abiie
Detik-detik ini manusia disibukan dengan membuat hidangan lezat dan kostum spesial untuk menyambut tahun baru. Penjual terompet dipinggir jalan pun mengingatkan kita akan pergantian tahun. Raut kebingungan terpancarkan dari penjual terompet, dikarnakan pekerjaannya tergantung pada benda yang dijual musiman. Semangat anak kecil meniupkan terompet mengantikan suara jarum jam bahwa tahun 2010 akan berakhir.
Tradisi yang turun-temurun disajikan untuk menyambut tahun baru. Warna-warni kegiatan dilakukan diantaranya berjoget ditengah alunan musik keras karna didukung oleh minuman yang juga keras (alkohol), memasak dengan bakar-bakaran menggunakan arang karna takut elpiji meledak, membakar petasan untuk menciptakan generasi yang siap meledakan isi dunia yang mengatasnamakan jihat, bersembunyi di gelapnya kamar karna kecewa TIMNAS sepak bola tidak menjadi juara, konfoi sambil mengeluh macetnya ibu kota, menghangatkan dunia bersama kekasih ditempat tertinggi permukaan bumi, mengajarkan adik cara memainkan api seperti merapi, latihan pernafasan meniup terompet untuk melupakan suara terompet sangsakala, terpaku didepan media yang sibuk dijadikan arena berpolitik atau hening ditempat ibadah diantara bisingnya tawa manusia yang merasa seperti dewa.
Ribuan ikrar atau janji perubahan diucapkan mengawali datangnya tahun baru, tanpa memikirkan pertanggung-jawaban atas semua ucapannya. Visi dan misi setinggi langit disertai usaha yang tingginya kurang dari mata kaki menggambarkan dunia ini hanya tempat untuk bermimpi dan mengandai. Mulut terbiasa mengeluh diatas hikmah yang terjadi ketika meraih mimpi. Niat berselimut kepalsuan terucap dari makhluk yang paling sempurna. Memang tidak ada sangsi materil untuk menghukum janji manis manusia untuk manusia itu sendiri. Orang mungkin meragukan apa yang anda katakan, tapi mereka akan percaya dengan apa yang anda lakukan.
Di dunia ini yang abadi adalah perubahan. Perubahan yang negatif, positif atau berubah menjadi pahlawan berjubah jas, dasi dan saku yang dipenuhi uang hasil korupsi?. Momentum tahun baru dijadikan untuk revolusi perubahan manusia, kalau saat ini kita harus berubah kenapa harus menunggu tahun depan!. Hidup ini berlari kenapa harus menunggu dan memilih kenapa harus dipilih. Manusia yang tidak lepas dari kesalahan, itulah cerminan bahwa manusia harus mengevaluasi dirinya. Cara mengevaluasi mudah, ingin tau masa lalu anda rasakan kondisi anda saat ini dan bila ingin tau masa depan anda lihat apa yang anda kerjakan saat ini. Manusia juga bukan hakim yang baik untuk menghakimi dirinya sendiri, jadikanlah diri anda teman yang baik untuk memotivasi dari kekalahan anda.
Bukan keadaan yang merubah anda, tapi anda yang merubah keadaan. Bencana yang datang selalu mengingatkan perubahan manusia, seiring alam mempercantik wajahnya. Tunjukan kepada Allah, bahwa yang Allah ciptakan manusia tidak sia-sia. Sambut tahun baru anda dengan tujuan penuh perubahan kearah yang positif, seiring dunia menjadi tua. Kiamat pasti datang, dunia ini hancur dan bumi ini tempat sangat bermakna.