
Diamma.com- Gunung Sinabung kembali erupsi hari ini sebanyak dua kali setelah terakhir pada 9 Juni 2019 lalu. Erupsi pertama terjadi dini hari pada pukul 01.58 WIB dengan kolom abu mencapai 2000 meter dari puncak. Hal tersebut dibenarkan oleh Armen selaku Kepala Pos Pemantau Gunung Sinabung.
Adapun aktivitas ini terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dengan durasi kurang lebih 1 jam 44 detik.
“Benar, terjadi erupsi Gunung Sinabung pada dini hari tadi dengan tinggi kolom abu teramati ± 2.000 m di atas puncak,” kata Kepala Pos Pemantau Gunung Sinabung Armen Putra dalam keterangannya.
Gunung yang berstatus Level III (Siaga) sejak 20 Mei 2019 lalu ini kembali erupsi untuk kedua kalinya pada sore pukul 17.15 WIB dengan kolom abu mencapai 1000 meter dan hembusannya condong ke arah Timur-Tenggara Sinabung.
“Dua kali erupsi, jam 01.58 WIB sama 17.15 WIB. Aktivitas saat ini masih ada terekam tremor-tremor kecilnya,” ucapnya.
Dari erupsi tersebut, warga maupun wisatawan diminta untuk tetap waspada dan memakai masker serta tidak melakukan aktivitas pada radius 3 – 5 km.
“Masyarakat dan pengunjung/wisatawan diimbau agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius 3 km dari puncak Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara,” tambahnya, mengutip dari CNNIndonesia.
Imbas dari erupsi tersebut, tiga kecamatan terkena abu vulkanik yaitu Kecamatan Naman Teran, Dolat Rayat, dan daerah wisata Berastagi. Sementara Desa Gung Pinto di Kecamatan Naman Teran menjadi wilayah terparah yang terkena abu vulkanik.
“Ada tiga kecamatan yang terdampak abu vulkanik Sinabung usai erupsi dini hari. Di jalanan, rumah-rumah warga terpapar abu. Tapi kami sudah menerjunkan tim untuk pembersihan,” kata Plt Kepala BPBD Kabupaten Karo, Natanail Perangin.
Penulis: Rahma Angraini
Editor: Rahma Angraini