Penampakan wajah dari kucing emas (Catopuma temminicki). Foto: Zoochat.com

Diamma.com- Kucing emas yang terkena perangkap babi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat merupakan spesies langka yang memiliki nama Latin Catopuma temminicki ini tengah menjadi sorotan masyarakat, khususnya pecinta hewan.

Hewan dengan karakteristik norkturnal ini hidup liar di hutan hujan tropis dan subtropis. Kucing emas tergabung ke dalam famili felidae serta masih memiliki kekerabatan dengan puma, cheetah, jaguar, macan tutul, singa, dan harimau lho, Diammania.

Selain itu, kucing emas juga dibekali keahlian memanjat yang baik untuk memangsa makanannya di pohon seperti tupai, burung, dan hewan lain yang berukuran lebih kecil darinya.

Nah, berikut ada beberapa fakta menarik yang sudah diamma.com rangkum khusus kalian lho, Diammania. Simak ya!

1. Namanya dari Zoologis Belanda

Hewan yang kerap terlihat seperti harimau ini memiliki nama latin yang diambil dari seorang Zoologis Belanda bernama Coenraad Jacob Temminck, ia adalah orang yang pertama kali menjelaskan mengenai Kucing Emas Afrika pada tahun 1827.

2. Tidak Bisa Melihat Saat Lahir

Mamalia yang memiliki panjang tubuh 116 hingga 161 cm ini ternyata tidak mampu melihat atau mengalami kebutaan sementara ketika baru lahir. Kucing emas baru bisa melihat secara sempurna setelah 6 hingga 12 hari setelah dilahirkan.

3. Kucing Ini Memiliki Warna Selain Emas, lho

Warna “Emas” yang disematkan pada nama hewan ini bukan berarti secara keseluruhan warna kucing ini berwarna emas. Ternyata warna bulu mereka sangat bervariatif seperti kecoklatan, hitam, merah rubah, bahkan abu-abu. Unik bukan?

4. Sayangnya, Hewan Ini Hampir Punah

Kucing emas yang berada di Asia diperkirakan jumlahnya terus berkurang karena tempat tinggalnya yang terus di eksploitasi. Menurut International Union for Conversation of Nature and Natural Resources (IUCN), kucing emas sudah masuk ke daftar merah hewan yang terancam punah.

5. Menjadi Incaran Pemburu

Faktor kelangkaan kucing emas selain karena habitatnya yang di eksploitasi untuk kepentingan para pebisnis kapitalis, juga dipicu oleh perburuan liar secara besar-besaran, untuk diambil kulit dan tulangnya guna dijadikan obat tradisional.

(Baca: Hewan Langka, Kucing Emas di Sumbar Terjerat Perangkap Warga)

Nah, itu dia Diammania fakta menarik mengenai kucing emas. Menarik bukan?

Sudah sepatutnya kita sebagai penerus bangsa memikirkan kehidupan dari kucing emas dan hewan langka lainnya agar tidak punah. Selain itu, juga jangan mengambil habitatnya serta tidak diburu secara ilegal demi kepentingan tertentu.

Penulis: Ivan Nurhidayat
Editor: Rahma Angraini