Diamma.com – Para astronom rupanya belum berhenti menemukan benda-benda ruang angkasa. Pasalnya, belakangan ini mereka tengah mengamati bintang mirip matahari yang terang redup berkali-kali. Menggunakan teleskop super canggih, astronom asal Amerika Serikat dan Belanda berhasil menemukan sebuah planet yang memliki cincin raksasa dan dinamakan J1407B.
“Planet ini jauh lebih besar dari Jupiter, dan sistem cincinnya sekitar 200 kali lebih besar dari sistem cincin Saturnus hari ini,” kata Eric Mamajek selaku profesor fisika dan astronomi di University of Rochester di New York. “Anda bisa menganggapnya sebagai semacam Saturnus-Super,” tambahnya.
J1407B tersebut merupakan bintang deret utama berupa Katai Oranye yang berjarak 116 tahun cahaya dari matahari. Sementara dari bumi, planet itu berjarak sejauh 400 tahun cahaya. J140B merupakan golongan planet terjauh dari matahari dan merupakan planet bercincin pertama yang ditemukan di luar tata surya.
Analisis lebih lanjut oleh tim astronom internasional memperkirakan jumlah struktur cincin utama berjumlah 37. Sistem cincin tersebut membentang beribu kali lipat daripada cincin Saturnus. Jika cincin Saturnus membentang sejauh 127.000 kilometer, maka J140B membentang sejauh 180 juta kilometer. Sementara untuk massanya, J140B itu bermassa 10 hingga 40 kali massa Jupiter. Secara teknis, objek tersebut seharusnya disebut katai coklat.
Salah satu Astronom dari Leiden Observatory di Belanda, Matthew Kenworthy mengatakan jika cincin planet J140B diganti dengan cincin Saturnus atau berada pada susunan tata surya, maka kenampakan cincinnya akan mendominasi langit di bumi, bahkan akan terlihat lebih besar dari bulan purnama.
Seperti pada Saturnus, J1407b juga memiliki gap antar cincin. Astronom menduga di sana terdapat banyak bulan. Saturnus sendiri menyimpan 60 bulan.
Selain itu, J140B juga memiliki keunikan dalam gerhananya. Jika biasanya, astronom hanya menjumpai peredupan atau gerhana bintang akibat adanya planet yang melintas di mukanya dalam waktu singkat. Namun, dengan besarnya ukuran cincin J1407B, gerhana yang disebabkannya mencapai 56 hari. Gerhana akibat 37 cincin milik J140B unik karena densitas cincin yang berbeda. Pada bagian cincin yang berdensitas rendah, cahaya bintang dapat menembus.
Sebenarnya, studi mengenai planet tersebut sudah ditemukan pada tahun 2012 lalu. Studi tersebut di pimpin oleh Erick Mamajek. Namun, publikasi dari penemuan baru muncul baru-baru ini di arXiv.
Reporter : Annisa Pratiwi / Foto : infoastronomy.co.vu
Editor : Rosa Febryanty Razak
(dikutip dari berbagai sumber)