Diamma.com – Senyuman serta tawa dari bocah Desa Iwul mewarnai heningnya malam. Lenggak-lenggok koreografi sang pementas sontak membuat para insan larut dalam senyuman. Pementasan teatrikal dari WKM Teater Fikom UPDM(B) pada Sabtu, 13 Desember 2014 menambah suasana meriah pada acara baksos Fikom 2014 di Parung, Jawa Barat.
Tarian dan celotehan demi celotehan pun keluar dari bibir kecil para anggota WKM Teater Fikom. Hal itu dilakukan demi menebar keceriaan warga desa Iwul yang menyaksikan teatrikal tersebut, “pesta purnama adalah tema kita, tujuan sebenarnya sih kita menebar kebahagiaan bagi semuanya, ” ujar sang pentolan pementasan, Reza Alamsyah.
Warna baru telah diberikan. Purnama yang ditaburkan oleh bintang menjadi satu analogi dalam pementasan mereka yang bertajuk kebersamaan. Mengajak bocah Iwul dalam seni pementasan jadi patokan membuat suasana canda. Kelinci, Princess, serta Raksasa merupakan perwatakan yang dipegang bocah Iwul dalam koreografi pementasan.
Semua anak-anak tak seharusnya larut dalam sebuah pemikiran kekinian. Duduk, bermain, serta bercanda seyogianya mewarnai aktivitasnya. Sang pementas ingin mengembalikan fase tersebut “fasenya anak-anak adalah bermain jadi kita buat dia sesenang mungkin. Jangan dibebankan dalam segala sesuatu yang belum waktunya, biarkan bermain sesuai usia dan perkembangannya, ” ungkap Reza.
Reza menambahkan bahwa seluruh pementas puas akan pementasannya. Aura keceriaan menjadikan energi positif yang membuat keletihan yang mereka tanggung berkurang. Beban, penat, malu, serta kesedihan seketika kandas dalam pementasan kala itu.
Anak-anak lugu yang memainkan perannya dapat mengalahkan malu dalam dirinya ketika dalam kesehariannya. Para orang tua turut bangga akan keberaniannya, “semangat, seneng, seru, soalnya biar didik anak juga jadi berani karena biasanya mereka suka malu-malu,” kata salah satu orang tua yang anaknya ikut dalam seni teatrika, Runih.
Runih berharap semoga anak-anak bisa lebih berani dalam kesehariannya dan hal itu dapat membuat mereka belajar untuk bersosisalisasi akan sesamanya, “semoga mereka makin pinter, terus bisa lebih berani dalam berbicara,” tutupnya.
Reporter: Zeldjian Poetera Athallah / Fotografer : Zeldjian Poetera Athallah
Editor : Ledya Maulidina S