Diamma.com – Beberapa saat setelah Komite Intelejen Senat AS merilis laporan soal teknik penyiksaan yang dilakukan agen CIA terhadap tersangka Al-Qaeda, presiden AS, Barrack Obama memberikan tanggapannya mengenai hal tersebut. Seperti yang dilansir dari tempo.co dalam wawancaranya dengan telemundo 9 Desember 2014 lalu, Barrack Obama mengutarakan pembelaannya terhadap tindakan Senat AS. Obama mengatakan tidak pernah ada waktu sempurna untuk merilis laporan tersebut, dan pentingnya keterbukaan mengakui jika negara membuat kesalahan, “salah satu hal yang membedakan kami dari negara-negara lain adalah ketika kami melakukan kesalahan, kami mengakuinya. Kami melakukan kesalahan seperti orang lainnya, ” ujarnya.
Pada hari yang sama, Direktur CIA, John Brennan mengatakan bahwa penggunaan tekhnik – tekhnik yang kejam terhadap para tersangka Al-Qaeda telah menghasilkan informasi intelijen yang membantu menggagalkan rencana serangan dan menangkap teroris. Namun, apa yang telah dilakukan CIA terhadap tersangka Al-Qaeda berdasarkan laporan yang dibeberkan Senat AS sudah melanggar hukum yang berlaku. Pasalnya, sebelum presiden Goerge W. Bush lengser, beberapa aspek dari program tersebut (RED- interogasi keras) telah dihilangkan dan akhirnya semua program tersebut dilarang ketika Obama melenggang ke gedung putih pada tahun 2009 silam.
Dengan demikian, CIA dianggap membohongi gedung putih dan publik AS sehingga mendorong beberapa pihak untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap sejumlah pejabat untuk mempertanggungjawabkan kekejaman tersebut.
Tak hanya itu, seusai merilis laporan tersebut kepada public, Ketua Komite Intelejen Senat AS, Dianne Feinstein, mengungkapkan pandangannya. Ia mengatakan bahwa CIA telah mengotori nilai dan sejarah Amerika, ”dalam beberapa kasus, teknik-teknik interogasi menggunakan penyiksaan. Tindakan CIA semacam itu telah mengotori nilai dan sejarah kita, ” ungkapnya.
Walaupun Menteri Luar Negeri AS, John Kerry dan anggota kongres meminta Senat agar tidak membuka laporan tersebut kepada publik, namun pihak Senat tetap berusaha transparan terhadap masyarakat dunia. John Kerry melarang hal tersebut karena khawatir tindakan Senat akan memicu serangan global terhadap kepentingan Amerika di seluruh Dunia. Presiden Obama mengakui kekhawatiran akan hal tersebut. Namun, ia mengatakan pemerintahannya telah mengambil tindakan pencegahan di seluruh dunia untuk mempersiapkan semua jenis reaksi global setelah keluarnya laporan tersebut.
Reporter : Annisa Pratiwi / Foto : google
Editor : Kardina Chairunnisa
(dikutip dari berbagai sumber)