Diamma.com – Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman budaya yang luas, salah satunya adalah seni lukis. Besarnya animo masyarakat terhadap seni lukis tentunya memerlukan wadah khusus untuk bisa mengembangkan bakat tersebut. Komunitas Pelukis dan Pekerja Seni Indonesia (KOPPI) merupakan salah satu wadah bagi mereka para pelukis otodidak. Komunitas ini didirikan pada 15 Maret 2011, berangkat dari ketidakmampuan para pelukis otodidak untuk mencapai tingkat atas seperti seniman akademis (seniman yang mengemban pendidikan seni).
IS. Hidayat salah satu anggota KOPPI mengatakan bahwa seniman akademis lebih diakui oleh pemerintah dibandingkan dengan pelukis otodidak, “para seniman yang akademis itu lebih diakui pemerintah dan mendapatkan fasilitas yang lebih baik,” ujarnya. Hidayat menambahkan bahwa KOPPI sama halnya dengan organisasi lain, memiliki struktur baku dan ada AD/ART serta kesamaan visi misi untuk memperjuangkan pelukis otodidak. Nama KOPPI sendiri tercetus saat para anggotanya berkumpul pada sore hasil sembari mengopi. Kemudian mereka merasakan nikmatnya minum kopi, rasa nikmat itu adalah mulai tercandu, membuat semangat dan merakyat seperti seni lukis. Angkringan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan tempat mereka berkumpul.
KOPPI tidak hanya menjadi wadah pelukis otodidak, tetapi mereka juga memberikan pendidikan dan pelatihan seni rupa untuk masyarakat umum. Karya-karya para anggota KOPPI saat ini berada di galeri TMII dan salah satu karya anggotanya sudah tembus
ke galeri Nasional Indonesia. “Karya anggota kita sudah ada yang tembus ke galeri Nasional. Galeri Nasional sendiri merupakan
barometer para pekerja seni di
Indonesia, kalau karya seniman masuk sana berarti karya kita layak dan pelukis yang berhasil,” ucap Hidayat.
Reporter: Hana Nur Fadhilah / Fotografer: Hana Nur F
Editor: Rachma Putri U.