Diamma.com – Margaret Thatcher, mantan Perdana Menteri Inggris, menghembuskan nafas terakhir di usianya yang ke-87. Wanita kelahiran Grantham, 13 Oktober 1925 ini meninggal akibat penyakit stroke yang dideritanya. Sebelumnya, ia dikabarkan pernah beberapa kali terserang penyakit yang sama, sebelum akhirnya penyakit stroke tersebut merenggut nyawanya pada Senin (8/4/2013) pagi waktu setempat.
Kepergian The Iron Lady (julukan Margaret Thatch, Red) mengundang duka dari berbagai kalangan, termasuk Ratu Inggris Elizabeth II. Istana Buckingham pun mengirimkan pernyataan, “Ratu sedih mendengar berita kematian Thatcher. Yang Mulia akan mengirim pesan pribadi yang menyatakan simpatinya.”
Selain dari Ratu Inggris Elizabeth II, ucapan bela sungkawa juga datang dari Perdana Menteri Inggris, Davis Cameron. Melalui akun Twitternya, ia mengatakan bahwa dirinya sangat sedih mendengar berita meninggalnya Margaret Thatcher. Masih menurut Cameron, Inggris kehilangan pemimpin besar, Perdana Menteri yang hebat, dan warga Inggris yang unggul.
Beberapa tahun belakangan, Margaret Thatcher mulai jarang menunjukan dirinya di hadapan publik, terlebih semenjak ia terserang penyakit stroke. Terakhir, media marak memberitakan bawha ia masuk rumah sakit untuk menjalani operasi pengangkatan batu ginjal pada Desember silam. Ingatannya pun sudah cukup parah, terutama beberapa tahun belakangan. Bahkan, menurut putrinya, Margaret Thatcher harus selalu diingatkan bahwa sang suami, Denis Thatcher, telah lama meninggal.
Margaret Thatcher merupakan perempuan pertama yang berhasil menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris, dan juga Perdana Mentri yang memiliki masa jabatan terlama (4 Mei 1979-28 November 1990). Atas gaya kepemimpinannya yang tegas dan tak kenal kompromi, seorang jurnalis Uni Soviet pun memberinya julukan “Iron Lady”. Sebagai perdana menteri, ia juga menerapkan kebijakan-kebijakan konservatif yang dikenal dengan Thatcherisme.
Reporter : Danny R. Ramadhan / Fotografer : Dok. Google
Editor: Dila Putri
Sumber : bbc.co.uk