Maneki Neko. Foto: allabout-japan.com

Diamma.com- Di Jepang, banyak sekali masyarakat yang menyukai kucing dan hobi memelihara kucing sudah ada sejak 1000 tahun yang lalu. Bahkan saking cintanya mereka terhadap kucing, ada monumen kucing yang didirikan di sana juga lho!

Begitu juga, karena hewan menggemaskan ini memiliki beberapa manfaat, diantaranya dapat membantu terapi anak berkebutuhan khusus. Maka dari itu, masyarakat di seluruh dunia pasti sangat menyukai kucing, terutama masyarakat Asia Timur. Apa alasan masyarakat Jepang begitu sangat mencintai kucing? Berikut penjelasannya!

1. Kucing Dapat Menaikkan Popularitas

Di era modern ini, masyarakat Jepang juga melihat kucing dari sudut pandang ekonomi. Ada sebuah kafe yang bertemakan kucing bernama “Cat Cafe Nekorobi”, Ikebukuro. Tujuannya adalah agar memikat para konsumen, sehingga apabila popularitas kafe naik, maka pendapatan kafe juga turut naik. Di sana terdapat 13 ekor kucing yang ditempatkan.

Tak hanya itu, Jepang juga memiliki jimat berbentuk patung kucing yang bernama ‘Maneki Neko’. Konon kabarnya, patung kucing satu ini terinspirasi dari kucing yang mengundang pelanggan ke toko dengan mengayunkan kaki depannya.

2. Pulau Kucing, Simbol Hubungan Manusia Dengan Kucing

Di Jepang ada sebuah pulau yang bernama Tashiorojima. Terletak di Perfektur Miyagi dan luasnya mencapai 3,14 km2. Uniknya, mayoritas penghuni pulau ini adalah kucing sementara penduduknya hanya berjumlah kurang dari 100 orang. Perlu diketahui, pulau ini tidak menyediakan tempat penginapan, vending machine, restoran serta kafe.

3. Kucing Dianggap Hewan Pembawa Keberuntungan

Biasanya hampir semua pekerjaan dikerjakan oleh manusia. Namun kali ini berbeda, pasalnya ada seekor kucing yang bertugas menjadi kepala stasiun. Kucing tersebut bernama Tama. Tama merupakan kucing yang diangkat sebagai kepala stasiun oleh pegawai terakhir di stasiun tersebut.

Setelah dilantik menjadi kepala stasiun, pengguna stasiun mulai naik menjadi sekitar 10% dan berkat Tama, stasiun tersebut mendapatkan keuntungan besar. Tama lahir pada 29 April 1999 serta berjenis kelamin betina. Sekarang yang menggantikan posisinya adalah Nitama, salah satu keturunanya Tama yang tidak kalah imut. Hal ini dikarenakan Tama telah meninggal.

4. Kucing Sering Dijadikan Inspirasi untuk Berkarya

Masyarakat Jepang sangat mencintai kucing, bahkan menjadikan kucing sebagai bagian dari kehidupan mereka. Mulai dari para bangsawan sampai masyarakat biasa mulai belajar mencintai kucing. Ada juga diantara mereka yang menjadikan hewan satu ini sebagai objek berkreasi.

Seperti, salah satu seniman ternama asal Jepang yang bernama Hiroshige Utagawa dan Kuniyoshi Utagawa membuat lukisan kucing. Pada zaman Meiji juga terbit novel yang mengisahkan seekor kucing berjudul “I Am a Cat”, karya novelis Jepang bernama Natsume Soseki, ia salah satu masterpiece-nya sastra klasik Jepang.

Penulis: Devan Aidan Grimaldi
Editor: Rianty Danista