Diamma.com- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat Islam di Indonesia untuk memboikot produk Prancis. Tindakan ini dilakukan untuk memberikan tekanan kepada Presiden Prancis, Emmanuel Macron untuk meminta maaf atas tindakannya yang dinilai tidak toleran terhadap umat Islam.
“Mengimbau umat Islam sedunia untuk memboikot semua produk yang berasal dari negara Prancis,” kata Anwar Abbas, Dewan Pimpinan MUI dalam keterangan resmi, Jumat (30/10), melansir CNN Indonesia.
Dalam keterangan resmi tersebut, MUI menilai Presiden Prancis telah menghiraukan kecaman umat Islam seluruh dunia. Hal ini terjadi setelah majalah Charlie Hebdo melukiskan karikatur Nabi Muhammad SAW serta pemenggalan seorang guru di Prancis, Samuel Paty. Macron mengklaim pelukisan karikatur sebagai bentuk kebebasan berekspresi.
“Dengan demikian, Presiden Emmanuel Macron hanya memperhatikan kepentingannya saja dan tidak peduli kepada kepentingan dan keyakinan masyarakat dunia lainnya terutama umat Islam yang jumlahnya lebih ari 1,9 miliar di muka bumi ini,” tulis MUI dalam surat bernomor Kep-1823/DP-MUI/x/2020 ini.
Sebelumnya, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah mengecam Emmanuel Macron yang telah mendukung karikatur Nabi Muhammad sebagai kebebasan berekspresi. Menurut PBB, tindakan tersebut menimbulkan perpecahan di masyarakat.
(Baca Juga: MUI Geram, Berikut Daftar Produk Prancis yang Terancam Boikot di Indonesia)
“Karikatur (Charlie Hebdo) yang menghasut juga memprovokasi tindakan kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa yang diserang karena agama, kepercayaan atau etnis mereka,” ujar Angel Moratinos, Ketua Aliansi Peradaban PBB, dikutip dari AFP.
(Baca Juga: PBB Nilai Karikatur Kontroversial Nabi Muhammad SAW Sebagai Aksi Provokasi)
Tak hanya Indonesia, pemboikotan pun terjadi di beberapa negara Islam, seperti Turki, Qatar, Yordania, dan Qatar.
(Baca Juga: Kontroversi Memanas, Berikut Tanggapan Para Petinggi Negara yang Mengecam Presiden Prancis)
Penulis: Faradina Fauztika
Editor: Rahma Angraini