Diamma.com- Setiap harinya, pasien Covid-19 terus bertambah. Data terbaru yang diumumkan oleh BNPB, hingga Sabtu (11/7) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 telah mencapai 74.018 pasien dengan penambahan kasus baru sebanyak 1.671 dalam kurun 24 jam.
Klaster baru pun bermunculan. Pasalnya, Kamis lalu (9/7), Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat (Secapa TNI AD) di Kota Bandung, Jawa Barat ditetapkan sebagai klaster baru dengan total positif 1.262 orang.
Melansir dari CNN Indonesia, berikut 5 klaster penyebaran Covid-19 terbesar di Indonesia:
- Klaster Secapa TNI AD, Jawa Barat
Juru Bicara Penanganan dan penanggulangan Covid-19, Achmad Yurianto mengungkapkan terdapat 1.262 kasus positif di klaster Secapa TNI AD, Bandung, Jawa Barat.
“Penambahan yang cukup banyak untuk Provinsi Jawa Barat, ini didapatkan dari klaster yang sudah kita lakukan epidemiologi sejak tanggal 29 kemarin berturut-turut, yaitu klaster di Pusat Pendidikan Sekolah Calon Perwira TNI AD yang kita dapatkan keseluruhan kasus positif dari klaster ini sebanyak 1.262 orang,” ujarnya pada Kamis (9/7).
Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan bahwa telah melakukan tes kepada seluruh anggota pasien.
“Kita akan tracing keluarga, testing kepada kontak di luar kompleks menjadi tanggung jawab (Gugus Tugas) Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung,” katanya di Bandung, Jumat (10/7).
- Klaster Perusahaan, Semarang
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan klaster ini terdapat 3 perusahaan dengan 300 kasus positif. Klaster tersebut pun dinyatakan sebagai klaster terbesar di Semarang. Meskipun tidak menyebutkan nama perusahaan, tetapi Hendrar menyebutkan salah satu perusahaan bergerak dibidang garmen.
“Ada garmen, kemudian BUMN, kemudian migas. Ada yang di pelabuhan,” ujarnya, Rabu (8/7), mengutip detik.com.
- Klaster Asrama Haji Sukolilo, Surabaya
Di Jawa Timur, terdapat 52 klaster penyebaran Covid-19, salah satu yang terbesar adalah Klaster pelatihan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Pelatihan ini diikuti 413 peserta dan 2 pemateri pada Maret 2020. Peserta Sebagian besar berasal dari Jawa Timur, Bali, dan NTT.
“Sebagaimana pernah kami sampaikan bahwa pelatihan haji ini ada 10 kelas, jumlah pesertanya 413, dan sudah kita ikuti (telusuri) di kelas apa yang terindikasi Covid-19,” kata Kohar Hari Santoso, Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (24/4).
- Klaster Ijtima Gowa
Meskipun Ijtima Dunia Zona Asia, di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dibatalkan pada Maret lalu, ribuan sudah terlanjur tiba. Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah mengungkapkan total peserta acara tersebut mencapai 8.223 orang yang berasal dari berbagai daerah dan negara. Berdasarkan keterangan Kantor Imigrasi Klas 1 Makassar, ada 474 Warga Negara Asing (WNA) dari 12 negara ikut datang ke Gowa.
Tidak diketahui pasti total peserta yang terpapar Covid-19, namun satu pasien dalam pemantauan (PDP) di Karanganyar pernah mengikuti Ijtima Dunia. Selain itu, 1 PDP di Klaten meninggal dunia dan merupakan salah satu peserta Ijtima Dunia. Di Palu, 1 keluarga terinfeksi Covid-19 dan ibunya meninggal dunia.
- Klaster Sampoerna, Surabaya
Pada 9 Mei lalu, 77 karyawan PT HM Sampoerna TBK dipastikan positif Covid-19. Melansir CNN Indonesia, klaster bermula dari dua karyawan yang positif di rawat dan meninggal dunia.
“Dari 163 karyawan Sampoerna yang menjalani tes swab PCR yang digelar mandiri oleh perusahaan, di salah satu RS swasta di Surabaya, 12 orang dinyatakan positif Covid-19,” kata Ketua Gugus Tracing Penanganan Covid-19 di Jawa Timur, Kohar Hari Santoso.
Penulis: Faradina Fauztika
Editor: Rahma Angraini