Pencairan bantuan sosial tunai (BST) diberikan kepada keluarga yang berada di daerah 3T. Foto: merdeka.com

Diamma.com- Penyerahan bantuan sosial tunai (BST) untuk daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) akan dicairkan dalam tiga tahap sekaligus. Hal tersebut dikatakan langsung oleh Menteri Sosial, Juliari Batubara pada rapat bersama dengan Komisi VIII DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat

Menteri Sosial Juliari Batubara mengatakan, penyerahan bantuan sosial tunai (BST) untuk daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) akan dicairkan sekaligus tiga tahap.

Menurut Juliari, rencana ini telah disampaikan kepada PT Pos Indonesia berkoordinasi dengan pihak terkait.

“Saya sudah memerintahkan di daerah 3T ini, remote area, pencairannya langsung tiga tahap,” ujar Juliari dalam rapat bersama Komisi VIII DPR, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, dikutip dari kompas.com pada Kamis (25/6).

Adanya kekhawatiran penyerahan bantuan sosial tiap satu bulan sekali menyulitkan masyarakat 3T seperti halnya jarak tempuh yang jauh dan akses sulit untuk menuju kantor pos.

“Jadi tidak perlu bolak-balik, jauh harus menyebrang. mahal diongkos, nanti pulang uangnya tinggal setengah.  Jadi, saya minta PT Pos kita hantam sekali saja selesai, tidak perlu bolak-balik karena medannya luar biasa,” ungkapnya.

Sampai dengan saat ini, penyerahan BST sudah sampai tahap tiga dan pemerintah menargetkan 9 juta keluarga menerima manfaat ini.

Adapun, untuk nominal BST rentang waktu April hingga Juni 2020 sebesar Rp 600.000 per bulan untuk tiap keluarga penerima manfaat.

Juliari memaparkan bahwa realisasi tahap pertama dan kedua belum maksimal dan tidak memenuhi target yang masing-masing hanya terlaksana sekitar 88,1 persen dengan anggaran Rp 4,75 triliun dan 87,33 persen sebesar Rp 4,19 triliun.

“Progress report bansos tunai, saat ini sudah masuk tahap kedua, walaupun memang dari target 9 juta belum full tercapai,” pungkasnya Juliari.

Penulis: Anindita Safira
Editor: Rahma Angraini