Ilustrasi seseorang sedang mengerjakan tugas online pada laptopnya. Ilustrasi: Diamma.com/Berthy Johnry

Diamma.com- Sejak memutuskan untuk menerapkan kuliah berbasis daring mulai Senin (16/3), UPDM (B) kembali memperpanjang informasi tersebut yang semula hingga 27 Maret namun menjadi 18 April 2020. Langkah tersebut dilakukan adanya penyebaran Covid-19 yang semakin meluas di daerah DKI Jakarta dan sekitarnya.

(Baca: UPDM (B) Putuskan Perpanjang Kuliah Daring Bagi Mahasiswa)

Adapun dampak dari virus corona tersebut mengakibatkan sejumlah aktivitas selama di kampus diberhentikan sementara waktu untuk mencegah penyebaran virus tersebut. Selain itu, perubahan tata cara belajar mengajar juga memiliki dampak tersendiri bagi mahasiswa maupun dosen pengajar. Pasalnya, sistem pengajaran yang semula tatap muka, kini harus berbasis daring.

Hal tersebut turut disampaikan oleh Yuni Retna Dewi selaku Dosen Fikom UPDM (B), mengenai kuliah berbasis daring ini. Menurutnya, sampai saat ini ia tidak menemui kesulitan yang berarti hanya saja tidak bisa tatap muka dengan mahasiswa. Ia juga mengatakan masih dapat memberikan materi walaupun melalui online.

“Melalui metode tersebut ibu tidak ada masalah dan sudah dilakukan. Hanya saja kurang puas tidak ada tatap muka secara langsung,” ucapnya saat dihubungi Diamma.com melalui pesan aplikasi Whatsapp.

Selain itu, ia juga menambahkan lebih senang tatap muka secara langsung dikarenakan dapat berinteraksi serta mampu mengetahui kemampuan masing-masing mahasiswa.

“Karena setiap memberikan materi tatap muka langsung ibu pastinya akan menanyakan pada mahasiswa dengan kasus-kasus,” tambahnya.

Tanggapan serupa juga dikatakan oleh Sari Amalia Dewi yang merupakan Dosen Fisip UPDM (B). Ia mengaku sempat kebingungan mengenai kuliah berbasis online ini. Akan tetapi, hal tersebut tetap diterapkan karena ia merasa bahwa mahasiswa merupakan prioritas utama.

“Terus terang awalnya agak kelabakan bagaimana harus menghadapi ini karena buat ibu mahasiswa nomor satu, tapi melihat anak Ibu yang kuliah di FHUI masih terus kuliah dengan online. Jadinya, ibu merasa tertantang dan putuskan untuk lakukan kuliah online,” ungkapnya saat dihubungi Diamma.com.

(Baca: Cegah Penyebaran Virus Corona, UPDM (B) Ubah Metode Belajar Mengajar )

Bukan hanya dampak bagi dosen saja, kuliah berbasis daring ini turut berdampak bagi mahasiswa UPDM (B). Tanggapan tersebut disampaikan oleh Adinda Prima, mahasiswi Fikom 2018.

“Positifnya, karena mengutamakan kesehatan kita semua karena wabah ini. Negatifnya, juga ada karena kegiatan online juga tergantung dengan sinyal, jadi kalau sinyalnya kurang bagus jadi sedikit terganggu,” katanya.

Halaman Selanjutnya—->