Diamma.com- Usai demonstrasi mahasiswa di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), banyak personel Pam (Pasukan Keamanan) dikerahkan. Bekerja sama dengan security organik (tetap), Pam ditugaskan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan di area kampus.
Ignatius Kusnanto selaku Ketua Pengurus Yayasan UPDM (B), beralasan direkrutnya Pam tersebut agar kampus tetap steril dari transaksi jual beli narkoba dan hal-hal lain yang tidak diinginkan.
“Agar tidak meresahkan masyarakat sekitar, kami harus menjaga UPDM (B) terhindar dari narkoba. Pam ini hanya untuk berjaga dan tidak untuk melawan demonstran, misalnya untuk mengamankan aset,” jelas Ignatius.
Personel tersebut mulai ada sejak demonstrasi mahasiswa pada bulan Oktober lalu yang menuntut adanya perbaikan fasilitas dan pelayanan dalam universitas. Dengan mengenakan seragam patroli berwarna hitam, Pam dikontrak selama enam bulan dan berakhir hingga April 2020. Apabila hasil evaluasi kerja bagus, maka akan diperpanjang masa kerjanya. “Pam di sini bakalan tetap kalau sudah dievaluasi bagaimana hasil kerjanya selama kurang lebih enam bulan,” ungkap Ignatius.
Dede Maulana selaku petugas keamanan tetap, mengatakan bahwa dengan adanya Pam tersebut dapat meringankan tugas yang dijalani sehari-hari. “Tugas Pam lebih ke pengamanan, biasanya dipanggil untuk berjaga,” kata Dede.
Kristalia Putri mahasiswi FISIP 2016 mengungkapkan adanya Pam, kampus menjadi lebih aman tetapi baginya hal tersebut hanya akan menambah pengeluaran. “Tidak perlu menambah personel seperti itu, kampus juga tidak luas, malah terlalu banyak mengeluarkan biaya,” ungkapnya.
Penulis: Anindita Safira
Versi cetak artikel ini diterbitkan di WARTA Diamma edisi # 73 Februari 2020, dengan judul “Alasan Keamanan, UPDM (B) Tambahkan Pam”