Kurangi konsumsi 3 makanan ini agar terhindar dari kanker. Foto: dakwahmuslimah.com

Diamma.com – Makanan yang sehari-hari dikonsumsi bisa saja jadi pemicu pertumbuhan sel kanker. Karena itu sebagai pencegahan, kurangi dan batasi konsumsi makanan tertentu.

Memang berbagai penelitian kerap menambahkan dan menghapus jenis makanan dari daftar potensi kanker. Akan tetapi beberapa makanan sudah dikenal karsinogenik. Seperti 3 makanan berpotensi memunculkan kanker berikut ini.

  1. Daging olahan

Pada tahun 2015, sebuah studi yang dilakukan IARC menempatkan daging olahan dalam kategori 1 substansi penyebab kanker (paling karsinogenik). Menurut studi, konsumsi setiap hari 50 gram daging seperti sosis, ham dan bacon yang melalui proses pengasapan, penggaraman, pengawetan atau fermentasi, bisa meningkatkan risiko kanker usus besar sebesar 18 persen.

Daging olahan mengandung bahan kimia seperti sodium nitrite dan sodium nitrate yang keduanya terkait dengan peningkatan risiko kanker. IARC juga mengklasifikasikan daging merah sebagai kemungkinan karsinogen. Oleh karena itu, disarankan hanya makan daging segar yang tidak diawetkan. Terutama dari hewan yang diberi pakan rumput (grass-fed). Pola makan tinggi buah-buahan, serat dan sayuran merupakan alternatif lebih baik.

  • Microwave popcorn

Popcorn sendiri mungkin tidak terlalu buruk. Namun beberapa kantung tempat microwave popcorn dilapisi asam Perfluorooctanoic (PFOA) guna mencegah minyak merembes ke kertas. Zat kimia buatan manusia itu ketika dipanaskan menyebabkan kemandulan, kanker dan penyakit lainnya pada hewan yang diuji di laboratorium. 

Selain itu, perasa mentega dan aroma pada microwave popcorn mengandung zat kimia peningkat aroma yang dikenal sebagai diacetyl, yang dikaitkan dengan penyakit paru-paru. Oleh karena itu, pilihan sehat adalah membeli biji jagung oganik untuk popcorn kemudian membuatnya sendiri secara manual dengan panci atau wajan.

  • Makanan yang diawetkan dengan garam

Meski garam sangat penting dalam makanan, namun konsumsi makanan tinggi garam bisa meningkatkan risiko kanker perut. Garam diketahui meningkatkan aksi bakteri Helicobacter pylori. Ini bisa menyebabkan peradangan dan tukak lambung, yang kemudian bisa berkembang jadi kanker lambung. 

Makanan yang melalui proses pengasinan juga harus dihindari. Sebab selain tinggi garam, makanan pun biasa diawetkan dengan penggunaan bahan kimia seperti nitrat atau nitrit. Walau zat ini tidak menyebabkan kanker langsung, dalam kondisi tertentu bisa berubah jadi produk turunan disebut senyawa N-nitroso. Seperti nitrosamines dan nitrosamides yang berkaitan dengan peningkatan risiko kanker. 

Sebaiknya hindarilah pembelian makanan kemasan. Konsumsi makanan segar dengan sedikit garam. Anda juga bisa mengurangi jumlah garam pada makanan dan memakai rempah-rempah. Misalnya lemon, kapulaga, kayu manis, cabai dan lainnya untuk menambah rasa.

Penulis: Fadre Fayoemi
Editor: Octavia Dwi Lestari