Ubud Writers & Readers Festival 2019 karya Samuel Indratama. Foto: doc. Ubud Writers & Readers Festival

Diamma.com– Pada tanggal 23-27 Oktober 2019 mendatang, Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) ke-16 akan diselenggarakan.

Acara ini akan dihadiri oleh para penulis, seniman, penggiat seni, sutradara, dan cendekiawan dari seluruh dunia untuk berbagi cerita serta gagasan pada tema tahun ini yang mana terinspirasi dari filosofi Hindu.

Dilansir dari Antaranews.com, Janet Deneefe menjelaskan apa itu Karma atau Karma Phala bagi umat Hindu Bali, yang mana adalah buah dari perbuatan. Artinya, setiap perbuatan akan mendatangkan hasil dan memicu konsekuensi yang setara dalam kekuatan dan bentuk yang serupa.

“Karena tindakan dalam kehidupan mereka sebelumnya mempengaruhi masa kini (sekarang), dan perbuatan yang dilakukan di masa kini akan mempengaruhi masa depan mereka. Orang Hindu Bali menyadari bahwa nasib ada di tangan mereka sendiri,”
jelas Janet yang merupakan Founder & Director UWRF 2019.

Festival yang akan berlangsung selama lima hari berturut-turut ini akan menyuguhkan diskusi-diskusi menarik, yang akan dibawakan oleh para sastrawan, cendekiawan, hingga penulis emerging.

Selain mengumumkan tema tahun ini, UWRF juga meluncurkan karya seni tahun ke-16, yang diciptakan oleh Samuel Indratama.

Sebagai seorang seniman visual, pada kesempatan kali ini, Samuel mencoba menerjemahkan seperti apa karma itu sendiri dengan siklus manusia.

“Selain menerjemahkan semangat Ubud Writers & Readers Festival, saya juga mencoba menerjemahkan seperti apa karma itu sendiri. Apakah manusia mengubah wajah mereka ? Apakah manusia mengubah bentuk mereka ? Inilah mengapa saya memilih symbol topeng. Saya membayangkan karma sebagai siklus manusia yang terus berputar, kemudian kembali lagi,” ungkap Samuel.

Penulis: Rahma Anggraini
Editor: Gadis Ayu Maharani