Diamma.com – Sejumlah mahasiswa di luar Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) UPDM(B) merasa terganggu atas unjuk rasa yang dilakukan oleh puluhan mahasiswa Fikom sejak Senin (18/12/2017) di Kampus Hang Lekir, Jakarta Pusat.
Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) 2016, Ayu Eka, merasa terganggu akan adanya suara-suara seruan pengunjuk rasa.
“Sedikit terganggu ketika mendengar suara-suara seruan para pengunjuk rasa. Karena di kampus isi nya tidak hanya mereka tetapi ada juga mahasiswa yang ingin fokus belajar,” ujarnya.
(Baca: Aksi Unjuk Rasa Hari Ketiga Semakin Rusuh )
Nampaknya intsrumen pendukung unjuk rasa pun harus diperhatikan, seperti lembaran-lembaran kertas yang ditempelkan di dinding depan ruang dekan, lift, dan atm bni serta spanduk-spanduk yang terpampang di gerbang.
“Boleh menyuarakan ketidaksetujuan namun sepertinya berlebihan jika dipampang didepan gerbang yang dapat merusak reputasi universitas,” ujar Monita Sari, Mahasiswi Fakultas Ekonomi (FE) 2016.
Bagi BM salah seorang dari pengunjuk rasa menanggapi bahwa aksi akan berhenti ketika Dekan Fikom menandatangani surat pegunduran diri.
“Aksi akan berhenti jika Pa Dekan menyetujui untuk menandatangani surat pengunduran diri pada Senin (18/12),” ujarnya.
BM melanjutkan bahwa boleh adanya pro dan kontra tetapi tidak boleh melihat secara subjektif tetapi harus objektif sesuai kejadian yang terjadi.
Ayu berharap agar unjuk rasa dilakukan secara tertib sehingga tidak mengganggu aktivitas perkuliahan. “Harapannya agar unjuk rasa bisa tertib apalagi hal itu dilakukan di lingkungan perkuliahan yang bisa mengganggu mahasiswa lain,” tutupnya.
Reporter: Raseysha Andra Dea
Editor : Siti Nurmayani Putri