Suasana kerusuhan saat menggelar aksi unjuk rasa hari ketiga, Rabu (20/12). Diamma.com/M. Haedar Fashal

Diamma.com – Puluhan mahasiswa FIKOM UPDM(B) menggelar aksi unjuk rasa yang ketiga pada Rabu (20/12/2017).

Aksi unjuk rasa ini menimbulkan kerusuhan antar mahasiswa pengunjuk rasa, yang disebabkan karena memuncaknya emosi para pengunjuk rasa dan mereka merasa ditipu oleh pihak rektorat.

“Kita ditipu mulu dan digocek mulu sama pihak fakultas ataupun pihak rektorat. Misalnya Dekannya ga jelas kemana, dari tadi Pak Warek II sering mengatakan hal yang tidak komitmen, ya palingan itu pemicunya,” ujar Alifka Rizky Maulana selaku salah satu pengunjuk rasa.

(Baca: Pengunjuk Rasa Kena Tipu, Rektor UPDM(B) Malah Cuti )

Kerusuhan tersebut awalnya terjadi dikarenakan untuk melerai para pengunjuk rasa yang mengejar Sumarhadi selaku Wakil Rektor II, setelah menyampaikan pesan dari pihak rektorat kepada para pengunjuk rasa.

“Itu melerai, karena tingkat emosinya mulai memuncak jadi itu mewabah antara pengunjuk rasa satu dengan yang lainnya,” lanjutnya.

Alifka Rizky merasa bahwa pihak kampus sama sekali tidak mengambil sikap dan tidak ada kejelasan apa pun.

Lain hal dengan Wakino selaku pihak keamanan, unjuk rasa adalah hal yang wajar dan itu hak mahasiswa. Namun, ia menyayangkan sikap para mahasiswa yang melakukan kerusuhan dalam unjuk rasa tersebut.

Cuman jangan sampe kisruh gitu harusnya, jangan dipaksakan gitu. Dia (Sumarhadi) kan ga bisa memutuskan sepihak gitu, dipaksain suruh mutusin, ya ga bisa lah,” ujar Wakino.

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Sumarhadi menjanjikan bahwa akan mengadakan pertemuan antara mahasiswa pengunjuk rasa dengan pihak rektorat pada Kamis (21/12/2017).

Reporter: Annisa Yulita
Editor : Siti Nurmayani Putri

Leave a Reply

Your email address will not be published.