Demo terus berlanjut hingga mahasiswa dapatkan kepastian. (Diamma.com/Rafika Rani)

Diamma.com – Aksi unjuk rasa mahasiswa menuntut turunnya Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof.Dr. Moestopo (Beragama) Prasetya Yoga Santoso, masih terus diupayakan hingga sekitar pukul 23.00 malam ini.

Para mahasiswa yang turut menyuarakan aspirasinya ini terlihat masih berjaga di sekitar lingkungan kampus hingga adanya kejelasan dari para pimpinan Fikom tersebut.

Upaya yang digalakkan mahasiswa ini ternyata telah diawali oleh tawaran berdiskusi untuk membahas berbagai permasalahan yang dirasakan para mahasiswa. Namun sayangnya, tawaran ini juga menemui penolakan hingga tiga kali.

“Kami sudah tidak mau diadakan audiensi, kita sudah mencoba untuk ajak duduk bersama dan menyelesaikan masalah ini bersama dan tidak sepihak tapi tawaran kami ditolak dan surat audiensi kami baru dibalas tanggal 5 Desember kemarin,” ungkap Dicky Fikom 2015.

Aksi unjuk rasa ini rencanya akan terus dilakukan hingga para peserta unjuk rasa mendapat statement bahwa tuntutan mereka akan mundurnya Prasetya Yoga sebagai dekan dideklarasikan.

(Baca: Dekan Fikom Tolak Tanda Tangan Surat Pengunduran Diri)

Yoga sebelumnya mengatakan bahwa keputusan baru bisa turun hari Rabu nanti. Namun, hal itu tetap tidak memundurkan aksi para peserta unjuk rasa. Rencananya para mahasiswa akan terus menggelar aksi unjuk rasa hingga statement tersebut dinyatakan.

(Baca: Prasetya Yoga: Saya Tidak Akan Turun sebagai Dekan Fikom UPDM(B))

Ungkapan kekecewaan para mahasiswa atas beberapa pernyataan Yoga selaku dekan FIKOM UPDM (B) merupakan satu dari beberapa alasan amukan para mahasiswa. Mahasiswa merasa Yoga sebagai dekan kurang bisa mengayomi para mahasiswanya.

Rizky Fikom 2015, salah satu peserta demo menjelaskan bahwa semua ini terjadi karena diawali tindakan Yoga selaku dekan yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik.

Perwakilan peserta demo pun menyatakan jika sampai malam ini belum ada titik terang dari aksi mereka ini, kemungkinan akan dilanjutkan aksi unjuk rasa kedua.

“Kemungkinan pasti ada, tapi kita tidak bisa menjamin apakah demo yang kedua bisa berjalan kondusif, dan kemungkinan masa yang dibawa akan semakin banyak,” tutup Dicky.

Reporter: Anastasya Ayu Ferdianti
Editor: Alya Farah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *