
Diamma.com – Kebijakan baru mulai diterapkan oleh UPDM(B) terhadap fasilitas kampus, salah satunya dilakukan penutupan gerbang Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) setiap pukul 11 malam dan hari libur. Ditutupnya gerbang PKM ini mengundang beragam tanggapan dari mahasiswa, khususnya mereka yang menggunakan ruangan PKM.
Khoirul Rofiq selaku ketua umum Pusat Studi Mahasiswa Islam (PSMI) mengutarakan bahwa kebijakan ini mengganggu berjalannya kegiatan organisasi PSMI, “kalau menurut pendapat saya, mengganggu sekali kegiatan organisasi kami khususnya PSMI. Karena kita kegiatan kadang ada di hari sabtu atau minggu juga, jadi akses keruangan pun sulit. Terlebih ternyata gerbang depan juga katanya ditutup,” tuturnya.
Selain itu, Rofiq juga mengaku bahwa ia merasa kesulitan untuk mengurusi Masjid Al-Bani Moestopo, “susah kalau mau ngurus masjid, gabisa diurus dihari biasa juga. Masjid kan harusnya bisa beroperasi tiap hari, kalau ditutup bisa ganggu jamaah yang pengen ibadah,” lanjutnya.
Ungkapan ketidaksetujuan juga dikeluarkan oleh Kabid RC&Caving Agrawitaka, “Kita bukan SMA lagi, kita udah kuliah. Kalau kita dibatesin terus kapan kita mau berkegiatan, kalau mau berkegiatan kan butuh waktu juga sebelum hari h-nya,” ungkap Ferry.
Tanggapan serupa juga dikeluarkan oleh Baskara selaku ketua umum Telefikom Fotografi, “Untuk pembatasan Jam Operasional sangat mengganggu dan menghambat kegiatan PUSGIWA, karena kalau berbicara soal persiapan acara dan ada agenda yang tak terduga, akan memakan waktu lama, jadi butuh keleluasaan dalam beroperasi,” tanggapnya.
Harapan untuk kebijakan penutupan gerbang PKM pun muncul, Rofiq berharap untuk kebijakan ini didiskusikan pihak kampus dengan lembaga-lembaga yang ada di PKM, “harapannya dari pihak kampus untuk organisasi ada diskusi untuk masalah ini, karena tiap lembaga sabtu minggu tuh ada kegiatan, karena kalau hari biasa kita kuliah juga, mungkin dari diskusi bisa dapet dapet solusi untuk lembaga-lembaga terutama psmi,” harap Rofiq.
Selain itu, harapan juga datang dari Kabid RC&Caving Agrawitaka. Ferry berharap supaya kampus berpikir untuk lebih jauh kedepannya, ”harapannya kampus lebih berpikir jauh untuk kebijakan sepihak gitu, jangan dibatesin kreatifitas.” ucapnya.
Reporter: Siti Nurmayani Putri / Foto : Suryo Hardiantoro
Editor: Alya Farah Fauziah