Diamma.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) menggandeng tim yang terdiri dari NGO, Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastucture (ID-SIRTII), ICT Watch, dan lembaga lainnya untuk memberantas kemunculan ransomware berjenis WannaCry yang menyebar kesekitar 100 negara termasuk Indonesia sejak Jumat (12/5/2017).
Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika mengatakan sejauh ini belum ditemukan deskripsi untuk membuka enkripsi WannaCry. Tetapi ada langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah terjangkitnya WannaCry.
Pertama, matikan WiFi atau cabut koneksi kabel LAN di kantor. Pasalnya WannaCry menyebar ketika sistem satu komputer terjangkit, maka semua komputer dalam satu jaringan LAN dan server kemungkinan besar terinfeksi pula.
Kedua, backup data lewat sistem operasi non-Windows, seperti Linux atau Ubuntu. Mekanismenya, unduh Ubuntu atau Linux dari perangkat lain lalu masukkan ke hard disk atau flash disk. Sambungkan hard disk atau flash disk tersebut ke komputer Windows dan pilih untuk beralih sementara saat menghidupkan komputer.
Langkah ketiga adalah kembali lagi ke sistem operasi Windows dan matikan SMB service dan blok port/protocol. Caranya, masuk ke Control Panel – Advance Setting – Protocol and port, lalu ketikkan ‘139.445.139’ untuk memblokir alamat IP tersebut. Setelah diblokir alamat IP-nya, ransomware WannaCry akan kehilangan fungsi lengkapnya.
Langkah terakhir untuk bantuan penanganan yang lebih komprehensif, bisa menghubungi ID-SIRTI di 021-31925551 dan 021-31935556 (nomor kantor), serta 08567235183 (Aries, Ditjen Aptika) dan 08119936071 (Didien, ID-SIRTII).
“Hubungi nomor-nomor itu pada jam kerja atau di luar jam kerja. Ini top issue bagi pemerintah dan kami semua berupaya menanggulangi,” ujar Rudiantara
Penulis : siti nurmayani putri/ foto : tekno.kompas.com
Editor : Noviani
(dilansir dari beberapa sumber)