Enam tahun aksi “kamisan”: Presiden SBY tidak bergeming menegakkan hukum dan HAM.
Rabu (20/03/2013) kemarin, LSM KONTRAS (Komisi Untuk Orang Hilang dan Tidak Kekerasan) memasuki tahun ke-15. Sehari setelah hari jadinya, lembaga swadaya masyarakat yang berdiri pada 20 Maret 1998 ini mengadakan aksi kamisan bersama JSKK (Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan). Kegiatan yang diadakan di depan Istana Presiden, Kamis (21/03/2013) tersebut merupakan kamisan ke-288 setelah rutin diadakan selama enam tahun.
Aksi kamisan yang dihadiri oleh simpatisan KONTRAS dan JSKK itu berlangsung damai. Simpatisan yang datang dari berbagai daerah seperti Indramayu, Bekasi, hingga Papua tersebut memprotes pemerintahyang seakan mencoba melupakan kasus-kasus kekerasan di masa lampau.
Dalam rangkaian aksi ini juga dilakukan perefleksian dan pembagian selembaran surat untuk Presiden. Selain itu, didengarkan juga testimonial dari para keluarga korban dan koordinator KONTRAS, Haris Azhar yang turut memaparkan pesan dan pelanggaran yang terjadi di daerah-daerah Indonesia. Tak hanya itu, Mary Aileen D. Bacalso dari Secretary General of Asian Federation Against Involuntary Disappearances (AFAD) juga turut berpartisipasi.
15 tahun sudah KONTRAS berdiri, dan harapan para korban agar KONTRAS tetap menjadi “plat hitam” atau pro-rakyat, dan tidak berubah menjadi “plat merah atau pink”. Aksi ini ditutup dengan penerbangan balon, yang bermakna pengaduan mereka terhadap langit karena pengaduan mereka terhadap pemerintah tidak dihiraukan. Pelepasan balon dilakukan secara simbolik oleh Efendi Gazali yang merupakan pakar komunikasi politik Indonesia yang juga menghadiri aksi tersebut.
Reporter: Amos Sury’el Tauruy, Bayu Prasetyo / Fotografer: Bayu Prasetyo
Editor: Dila Putri