Diamma.com – Di pertengahan bulan Novemeber, Yayasan Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) memberlakukan sistem outsourching untuk para penjaga keamanan kampus (satpam-red). Para satpam merasa tidak adil, mereka merasa bahwa kinerja mereka selama ini sudah tidak dipercaya oleh yayasan dan universitas.

Senat Fikom menilai kinerja para satpam masih baik-baik saja, mereka mempertanyakan mengapa tiba-tiba yayasan bekerjasama dengan perusahaan outsourching.

Mereka mengaku bahwa telah mengetahui hal ini. “Karena kami dekat dengan mereka (satpam-red), kedekatan emosional antara satpam dan mahasiswa itu perlu. Kami juga belum melihat kinerja yang signifikan dari satpam yang baru,” ujar Fransisca Diana, Ketua Senat Fikom.

Menurutnya, satpam senior tetap terlihat lebih sibuk dibanding dengan satpam yang baru. Fransisca berharap agar univesitas dan yayasan bisa lebih melihat kinerja satpam senior.

Wanita berkulit putih ini melanjutkan, selain itu tidak adanya kerusuhaan dan kekacauan antar mahasiswa selama ini, merupakan salah satu bukti keberhasilan satpam senior UPDM (B) dalam menjaga ketertiban kampus merah-putih.

Berbeda dengan Senat Fikom, Ayu Andini selaku Ketua Senat FE menilai bahwa sistem outsourching ini tidak bermasalah, asalkan masih ada dampak baik untuk mahasiswa. Namun Ayu menyatakan bahwa satpam baru berbeda dengan satpam senior, satpam baru dinilainya kurang sopan terhadap mahasiswa. Ia berharap bahwa, agar kedepanya satpam baru tidak hanya menunggu di depan kendaraan, tapi bisa benar-benar bergerak menjaga lingkungan kampus.

 

Reporter: Nadia Andryani

Editor: Frieska M