Lampiran akun @Bangipulneeh

Diamma.com – Seperti yang kita ketahui, kasus pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Wadek I Fikom terhadap salah satu mahasiswanya, sudah tidak lagi menjadi hal yang ditutup-tutupi.

Meskipun perkataan “GOBLOK” yang sempat dipublikasikan berkali-kali itu sudah dihapus oleh si pemilik akun sendiri, tapi hal ini sudah sampai di telinga berbagai kalangan penghuni kampus. Salah satunya adalah Stevy, mahasiswa Fikom angkatan 2009.

Stevy yang mengaku sudah mengetahui kasus ini, turut memberikan tanggapan yang dibalut rasa kekecewaan. Ia mengatakan bahwa seharusnya apapun masalah mahasiswa, beliau bisa menutupinya.

“Wadek yang bijak itu bukan sekedar asik, tapi dia juga bisa meng-cover kesalahan yang dilakukan mahasiswa, bukan malah justru berbicara kasar,” ujar Stevy.

Selain itu menurutnya, kesalahan dalam memberikan statement yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut bukanlah hal yang besar. Suatu kewajaran jika seseorang melakukan kesalahan. Baginya dalam menegur mahasiswa yang bersangkutan bisa dilakukan perundingan secara personal, bukannya malah mempermasalahkannya melalui jejaring sosial, mengingat dirinya adalah sosok penting yang seharusnya bisa menjadi teladan bagi para mahasiswa.

Hal serupapun diungkapkan oleh Khalis, mahasiswa Fikom angkatan 2009. Baginya sosok Wadek ibarat seorang  ayah di kampus, dan sosok ayah yang baik adalah ayah yang tidak “men-dikte” anaknya, karena bagaimanapun sang anak punya kehidupannya sendiri.

Menurut Khalis, hal ini seharusnya diselesaikan saja secara personal dengan menanyakan alasan pasti dibalik statement yang ia lontarkan di jejaring sosial. Sudah seharusnya Wadek I Fikom mengakui kesalahannya atas berkata kasar dan meminta maaf kepada mahasiswa yang bersangkutan.

Khalispun berharap, semoga tidak ada lagi sosok dosen yang “men-dikte” anak muridnya, dan tentunya ia berharap mahasiswa yang bersangkutan tersebut bisa lebih berlapang dada dalam menghadapi hal ini.

 

Reporter: Fitriana. H, Al Bhasta .R, Kharis Karim.N

Editor: Frieska M.