https://totlb.com/uncategorized/4cc60vkg Diamma.com – Ocehan kasar Wakil Dekan I Muhammad Saifulloh terhadap seorang mahasiswanya lewat media sosial Twitter ditanggapi berbagai komentar oleh sejumlah alumni Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).
https://drurymirror.org/2023/10/19/8uwo7047u2 Dalam ocehan kasar atau kicauannya di akunnya @Bangipulneeh, Saifulloh menganggap apa yang diungkapkan sang mahasiswa bukanlah hal yang baik dan memalukan.
https://larrylivermore.com/?p=7f0fbvbl4 Tak hanya itu, Saifulloh mengumpat dengan kata- kata tidak pantas lewat media sosial. Jelas publik kampus Moestopo bereaksi atas kejadian tersebut.
https://fladefenders.org/8im17meuzky Alumni Fikom 2003, Ifan Dian, berpendapat bahwa wajar perkara Saifulloh berkomentar tersebut jika yang diutarakan oleh sang mahasiswa tidak sesuai dengan jalur pembahasan.
https://www.mmjreporter.com/1t60yyk6l-43749 “Terlepas dia seorang Wadek I, dia cuma pengguna Twitter yang ingin mengutarakan apa yang dia rasa. Ya walaupun mungkin pada konteksnya beliau salah menggunakan kata-katanya,” ujarnya pada https://nicomuhly.com/news/2023/nc63k6c Diamma.com.
Hal berbeda diungkapkan oleh alumni lainnya, Amanda. Ia menyayangkan sikap Saifulloh. Amanda mengkhawatirkan dampak eksternal yang ada jika pernyataan terseut tersebar luas.
Can I Really Buy Ambien Online “Seorang Wadek memiliki jabatan, namun telah menyudutkan posisi mahasiswanya, apalagi dengan kata-kata yang tidak sepantasnya,” katanya.
Lebih lanjut Ifan mengungkapkan, seharusnya kasus ini tidak perlu dibesar-besarkan. Menurut dia, kedua belah pihak hanya perlu bertemu dan menyelesaikan secara kekeluargaan.
“Diselesaikan dengan baik toh kita sama-sama satu universitas,” ujar Amanda