Salah satu titik wifi

Diama.com – Wifi (wireless Fidelity) dewasa ini telah menjadi kebutuhan bagi para pencari informasi, khususnya bagi mahasiswa di UPDM (B).

Wifi yang berada di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), telah beroperasi sejak 2008.  Tetapi tidak berjalan efektif, dikarenakan tidak adanya pemeliharaan dari fakultas sendiri.

Satya salah seorang pekerja di bidang IT mengungkapkan, hanya ada dua orang pekerja, oleh karena itu kurangnya tenaga kerja untuk sistem jaringan wifi di kampus dan tidak adanya laporan tertulis dari pihak yang protes.

Pihak universitas sendiri sudah menambahkan empat tenaga kerja untuk membantu kinerja, tetapi semuanya tidak memenuhi kriteria yang diperlukan, karena untuk mencari seorang IT yang memenuhi kriteria tidaklah mudah.

Selain itu jika ada kerusakan, harus membuat laporan tertulis dan untuk di gedung Pusgiwa harus ada perwakilan dari salah satu LKM. Contohnya Mahasiswa UPDM (B) yang sudah pernah melakukan protes di depan ruang dekan tetapi tidak di gubris, karena tidak ada laporan tertulis.

“Kadang orang-orang hanya bisa teriak sana sini, tetapi tidak membuat laporan tertulis. Maka dari itu saya tidak merespon,” ucap Satya.

Wifi yang ada di kampus dikelola oleh masing-masing fakultas. Khusus untuk di gedung Pusgiwa pengelolaannya dibawah naungan Rektorat. Operasional wifi di Pusgiwa ada dua titik, yakni di lorong LKM dan di depan gedung soepartin.

“Salah satu LKM sudah pernah mengajukan surat tertulis kepada saya pada bulan Desember lalu, dan saya langsung turun untuk memeriksa. Mohon dimaklumi juga kalau tidak adanya efektifitas untuk memeriksa karena dari tenaga kerjanya sendiri saja masih kurang,” ujar Satya.

Untuk masalah Login wifi juga terdapat berbagai macam kendala. Salah satunya adalah kendala dari komputer dan program Windows.

“Saya bingung tanggung jawab wifi di BAPSI itu ruang lingkupnya sampai seberapa jauh, karena kerusakan dan penggantian wifi adalah tanggung jawab setiap fakultas. Saya dan anak buah saya hanya menangani masalah jaringan dan pembuatan aplikasi,” ujar Satya.

Reporter: Revita Clarina & Fatahillah / Foto: Revita Clarina

Editor: Frieska M.